Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pemimpin Senior Taliban Ungkap Kelompoknya Enggan Terlibat Pertempuran di Dalam Kota Afghanistan

Taliban memandang keputusan Turki untuk menempatkan keamanan di Bandara Kabul ketika pasukan AS meninggalkan negara tersebut sebagai tindakan tercela.

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Sri Juliati
zoom-in Pemimpin Senior Taliban Ungkap Kelompoknya Enggan Terlibat Pertempuran di Dalam Kota Afghanistan
Dimitar DILKOFF / AFP
Pemimpin gerakan dan perunding Taliban Abdul Latif Mansoor (kanan), Shahabuddin Delawar (tengah) dan Suhail Shaheen (kiri) berjalan untuk menghadiri konferensi pers di Moskow pada 9 Juli 2021. 

TRIBUNNEWS.COM - Pemimpin senior Taliban mengatakan, kelompok tersebut enggan terlibat dalam pertempuran di dalam kota-kota di Afghanistan.

Diketahui, ribuan keluarga kabur meninggalkan rumah karena tidak ingin hidup di bawah kekuasaan Taliban

"Pertempuran dari pegunungan dan gurun telah mencapai pintu kota, Mujahiddin enggan bertempur di dalam kota," kata Amir Khan Muttaqi dalam pesan yang di-tweet oleh juru bicara Taliban pada Selasa (13/7/2021).

Baca juga: POPULER Internasional: Virus Zika Ditemukan di India | Taliban Klaim Kuasai 85% Wilayah Afghanistan

Baca juga: Taliban Bangkit, WNI Diminta Segera Tinggalkan Afghanistan

Pemimpin gerakan dan perunding Taliban Abdul Latif Mansoor (kanan), Shahabuddin Delawar (tengah) dan Suhail Shaheen (kiri) berjalan untuk menghadiri konferensi pers di Moskow pada 9 Juli 2021.
Pemimpin gerakan dan perunding Taliban Abdul Latif Mansoor (kanan), Shahabuddin Delawar (tengah) dan Suhail Shaheen (kiri) berjalan untuk menghadiri konferensi pers di Moskow pada 9 Juli 2021. (Dimitar DILKOFF / AFP)

Kepala Komisi yang mengawasi orang-orang yang tunduk kepada Taliban, Mutaqi menambahkan, lebih baik mencari jalan untuk mencapai kesepakatan yang logis dan mencegah kota mereka rusak.

Melansir Al Jazeera, dalam pernyataan terpisah, Taliban memandang keputusan Turki untuk menempatkan keamanan di Bandara Kabul ketika pasukan AS meninggalkan negara tersebut sebagai tindakan tercela.

Menurut Kementerian Pengungsi dan Repatriasi Pemerintah, beberapa hari setelah Turki sepakat dengan Washington soal menjamin keamanan di wilayah utara negara itu, Taliban menyebut keputusan itu keliru.

"Pelanggaran kedaulatan dan integritas teritorial kami dan (keputusan itu) bertentangan dengan kepentingan nasional kami," kata Taliban.

Baca juga: Taliban Mengklaim Telah Menguasai 85 Persen Wilayah Afghanistan

Baca juga: Delegasi Pemerintah Afghanistan Bertemu Taliban di Iran

Berita Rekomendasi

5.600 keluarga pergi dari rumah mereka

Taliban telah mengusir lebih dari 5.600 keluarga dari rumah mereka dalam 15 hari terakhir.

Kementerian Pengungsi dan Repatriasi Pemerintah menuturkan, kebanyakan dari mereka kini berada di wilayah utara negara itu.

Wilayah ini merupakan benteng tradisional panglima perang sekutu AS dan didominasi etnis minoritas.

Baca juga: Joe Biden Janji Tak akan Kirim Pasukan Lagi ke Afghanistan, Akhiri Misi pada 31 Agustus

Presiden AS Joe Biden berbicara selama acara BBQ 4 Juli untuk merayakan Hari Kemerdekaan di Halaman Selatan Gedung Putih 4 Juli 2021 di Washington, DC
Presiden AS Joe Biden berbicara selama acara BBQ 4 Juli untuk merayakan Hari Kemerdekaan di Halaman Selatan Gedung Putih 4 Juli 2021 di Washington, DC (Alex Wong/Getty Images/AFP)

Peringatan AS, Rusia, dan China

Sebelumnya, AS, Rusia, China bahkan tetangga Afghanistan, Pakistan memperingatkan Taliban agar tidak mencoba meraih kemenangan militer.

Namun, para pemimpin Taliban tidak mengakui tindakan mereka, bahkan ketika mereka membanggakan keuntungan yang diperoleh dari pertemuan baru-baru ini di Iran dan Rusia.

Pekan lalu, Presiden AS, Joe Biden mendesak para pemimpin Afghanistan untuk menemukan kesepakatan dan mengatakan terserah Afghanistan untuk mengakhiri perang selama beberapa dekade.

Berita lain terkait Taliban

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas