Arab Saudi Siapkan Ratusan Relawan Kesehatan Untuk Rawat Jemaah Haji
500 relawan kesehatan akan membantu menjaga dan merawat jemaah haji selama musim haji tahun ini.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, RIYADH - 500 relawan kesehatan akan membantu menjaga dan merawat jemaah haji selama musim haji tahun ini.
Hal itu dikatakan otoritas kesehatan Arab Saudi, seperti dilansir dari Arab News, Jumat (16/7/2021).
Pusat relawan kesehatan kementerian kesehatan mengatakan para relawan akan memberikan bantuan medis dan panduan protokol kesehatan kepada mereka yang melakukan ziarah tahunan yang dimulai akhir pekan ini.
Para relawan akan beroperasi di empat lokasi, Makkah, Madinah, Jeddah, dan Taif.
Direktur jenderal pusat relawan kesehatan, Dr Safar bin Saad Battar mengatakan program relawan ini sangat penting seperti saat Ramadan, ketika lebih dari 1,5 juta orang mengunjungi Masjidil Haram di Makkah.
Para relawan kesehatan menyelesaikan program pelatihan yang diakreditasi Komisi Saudi untuk Spesialisasi Kesehatan.
Baca juga: 327 WNI di Arab Saudi Ikut Ibadah Haji 2021
Program relawan ini merupakan kerja sama dengan Dewan Koperasi Jaminan Kesehatan.
Kementerian mengumumkan bahwa pendaftaran online untuk calon jemaah haji, yang dimulai pada 13 Juni, telah ditutup, dengan 60.000 orang dari wilayah Kerajaan Saudi memenuhi syarat, baik kesehatan dan peraturan.
Tahun lalu, hanya sekitar 1.000 orang yang diizinkan menunaikan ibadah haji.
Tahun ini menandai ibadah haji kedua yang akan dilakukan dengan langkah-langkah pencegahan Covid-19 yang ketat.
Baca juga: Arab Saudi Tangkap 3 Orang Karena Langgar Aturan Izin Haji
Sebanyak 558.270 orang telah mengajukan permohonan untuk menunaikan ibadah haji tahun ini dan Kementerian Haji dan Umrah mengumumkan pada hari Jumat (9/7/2021) mengumumkan siapa yang lolos seleksi calon jemaah haji yang memenuhi syarat.
Kementerian mengatakan kandidat yang sukses terpilih mewakili 150 negara di dunia, tetapi mereka adalah dari dalam Kerajaan Saudi. (Arab News/SPA/Alarabiya)