Vaksinasi Covid-19 Dosis Kedua Tertunda, Menteri Jepang Taro Kono Minta Maaf
Taro Kono meminta maaf karena meminta pemerintah daerah untuk menyesuaikan kecepatan vaksinasi berdasarkan pasokan di masa depan.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Sejak 7 Juli lalu muncul istilah Pengungsian Vaksinasi (Vaksin Sesshu Namin) di Jepang. Menteri Vaksinasi dan menteri yang bertanggung jawab atas reformasi regulasi, Taro Kono akhirnya minta maaf kepada Gubernur yang ada di Jepang.
"Saya sangat menyesal bahwa saya tidak dapat mempertahankan kecepatan. Kami mohon kerjasamanya agar vaksinasi dapat dilakukan dengan lancar," kata Taro Kono di hadapan Asosiasi Gubernur Nasional Jepang, Kamis (15/7/2021).
Kata Vaksin Sesshu Namin dipopulerkan oleh mantan Menteri Kesehatan Jepang Akira Nagatsuma dari Partai Demokratik Konstitusional Jepang (oposisi Jepang) saat berbicara di sidang parlemen Jepang 7 Juli lalu.
Yang dimaksud Vaksin Sesshu Namin adalah kekurangan vaksin di beberapa tempat sehingga saat penyuntikan dosis kedua, ada tempat yang akhirnya mengundurkan jadwal penyuntikan akibat vaksin ternyata tidak datang ke tempat penyuntikan vaksin tersebut.
Akibatnya masyarakat terpaksa menunggu lagi vaksinasi keduanya, yang tidak sesuai jadwal.
"Tampaknya vaksinasi kedua untuk orang tua dapat diselesaikan pada akhir Juli. Ketika vaksinasi kerja digabungkan, 1,5 juta vaksinasi diberikan secara nasional. Saya merasa seperti melihat kekuatan pemerintah daerah dalam situasi ini," ungkap Kono.
Dia meminta maaf karena meminta pemerintah daerah untuk menyesuaikan kecepatan vaksinasi berdasarkan pasokan di masa depan.
"Saya sangat menyesal bahwa saya tidak dapat mempertahankan kecepatan vaksinasi," kata Kono.
"Akhirnya kita vaksinasi generasi aktif, maka dari itu saya mohon dukungannya terus."
Taro Kono meminta kerja sama agar vaksinasi kepada generasi aktif (muda) ini dapat terlaksana dengan lancar di masa yang akan datang.
Di sisi lain, Ketua Asosiasi Gubernur Nasional, Kamon Izumi (61), menunjukkan bahwa pasokan telah menurun dan ada sejumlah kota yang menangguhkan pemesanan, dan meminta pasokan vaksin yang stabil.
Baca juga: Pesawat Charter yang Membawa Pulang WN Jepang dari Indonesia akan Dipindahkan ke Bandara Chubu
Kemudian, berdasarkan fakta bahwa pemerintah pusat dan prefektur telah dapat berbagi informasi seperti status vaksinasi setiap kota dari tanggal 15 Juli, bekerja sama dengan pemerintah kota, semua yang diinginkan dari Oktober hingga November membuat orang menyelesaikan vaksinasi.
Menteri Kesehatan Norihisa Tamura pun beberapa waktu lalu mengakui adanya peningkatan jumlah vaksinasi per hari yang sangat besar.
"Bahkan ada di satu tempat sehari itu bisa mencapai 2 juta orang yang divaksinasi. Luar biasa minat vaksinasi sekarang dan menjadi di luar perkiraan kami saat ini sehingga terjadilah perbedaan itu," papar Tamura mengenai Vaksin Sesshu Namin di Fuji TV 11 Juli lalu.
Target pemerintah sejak April lalu juga diungkapkan PM Yoshihide Suga adalah satu juta orang divaksinasi per hari.
Sementara itu beasiswa (ke Jepang) dan upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif melalui aplikasi zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.