Pelaku Rudapaksa di Stadion Olimpiade Tokyo Akhirnya Diringkus Polisi Jepang
Tersangka diakui sebagai anggota staf paruh waktu dari sebuah perusahaan yang menyediakan makanan untuk pers di tempat itu.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Departemen Kepolisian Metropolitan Tokyo menangkap mahasiswa Uzbekistan bernama Davrombek Rafmatullaev (30), Minggu (18/7/2021) atas dugaan rudapaksa terhadap seorang wanita Jepang berusia 20 tahun di dalam stadion yang akan digunakan untuk Olimpiade Jepang.
Tersangka menyerang seorang wanita paruh waktu dengan kekerasan di dalam stadion nasional tersebut (Kokuritsu Kyogijo).
Tersangka diakui sebagai anggota staf paruh waktu dari sebuah perusahaan yang menyediakan makanan untuk pers di tempat itu.
"Saya mengetahui bahwa ada penangkapan atas dugaan hubungan seksual paksa di stadion nasional. Tersangka bukan kontraktor Panitia Penyelenggara atau Panitia Penyelenggara," ungkap sumber Tribunnews.com, Panitia Penyelenggara Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo, Senin (19/7/2021).
Pihak Panitia adalah kontraktor yang melakukan bagian dari pekerjaan Olimpiade, dan sangat disayangkan bahwa kasus seperti itu merusak kepercayaan pada Olimpiade Tokyo 2020.
"Berdasarkan fakta bahwa Olimpiade akan diadakan, kami sangat mendesak staf untuk menjalankan tugasnya dengan standar etika yang tinggi dan ketulusan," ujarnya.
Baca juga: Olimpiade Tokyo 2020 Jadi Pentas Bintang Muda, Ini 6 Pemain Muda yang Bersaing Jadi yang Terbaik
Korban pelecehan itu juga pekerja part-time (baito) di dalam stadion tersebut.
Kejadian 16 Juli sekitar pukul 9 malam. Tersangka membantah tuduhan tersebut, dengan mengatakan, "Saya tidak membenci orang lain dan tak melakukan hal itu."
Keduanya bertemu untuk pertama kalinya pada hari Jumat (16/7/2021).
Wanita korban yang pada hari pertama bekerja paruh waktu mengatakan, "Saya hancur perasaan ini setelah melihat gladi bersih upacara penutupan bersama di bangku penonton. Setelah selesai dan sepi dia melakukannya."
Korban melaporkan kejadian itu pada tanggal 17 Juli, dan Departemen Kepolisian Metropolitan sedang menyelidikinya dan kemarin, Minggu (18/7/2021) menangkap tersangka.
Tersangka masuk ke Jepang pada tahun 2014. dia sedang mengambil cuti dari universitas swasta sekolahnya di Prefektur Aichi Jepang.
Sementara itu beasiswa (ke Jepang) dan upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif melalui aplikasi zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.