WNI di Malaysia Dijatuhi Denda Rp 48 Juta atas Kasus Pemalsuan Identitas
Seorang wanita asal Indonesia diadili di Malaysia atas kasus pemalsuan identitas. Ia dijatuhi denda Rp 48 juta
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Arif Fajar Nasucha
TRIBUNNEWS.COM - Seorang wanita asal Indonesia diadili di Malaysia Kamis (22/7/2021) atas kasus pemalsuan identitas, Free Malaysia Today melaporkan.
Wanita tersebut menggunakan nomor MyKad orang lain untuk mendaftar aplikasi MySejahtera.
Ia juga memiliki MyKad palsu.
MySejahtera adalah aplikasi yang dikembangkan oleh Pemerintah Malaysia untuk membantu penanganan wabah COVID-19 di negara tersebut.
Dengan aplikasi itu, pengguna dapat melakukan penilaian kesehatan diri pada diri mereka sendiri dan keluarga mereka.
Baca juga: Pesta Miras di Kantor Polisi di Malaysia: Kepala Polisi dan 7 Lainnya Ditahan, Termasuk 4 Wanita
Baca juga: Bagi-bagi Hadiah pada Nakes, Warga Isoman di Malaysia Berlomba Siapa yang Beri Paling Banyak
Sementara itu, MyKad adalah kartu identitas yang wajib dimiliki warga negara Malaysia usia 12 tahun ke atas.
FMT menyebut, Zhiehara Toding (22), seorang pekerja motel, bersalah atas tuduhan menggunakan kartu identitas milik orang lain — Nor Syarifah Mushin — di aplikasi MySejahtera-nya.
Dia juga mengaku memiliki MyKad palsu, dengan nama "Ziehara Boisi".
Hakim Manomani Ramanathan menjatuhi Ziehara dengan denda total RM14,000 (Rp48 juta) untuk kedua pelanggaran tersebut atau tujuh bulan penjara.
Zhiehara didakwa di bawah Aturan 25(1)(e) tentang Regulasi Registrasi Nasional 1960, di mana pelanggarnya dapat dipenjara hingga tiga tahun atau denda maksimum RM20.000 atau keduanya.
Baca juga: VIRAL Aksi Warga Isoman di Malaysia, Bagi-bagi Hadiah ke Tenaga Medis: Mereka Berjuang Urus Kami
Baca juga: VIRAL Video Polisi Malaysia Hancurkan Lebih dari 1000 Alat Penambang Bitcoin dengan Mesin Penggilas