Benarkah Amerika yang Biayai Penelitian Virus Corona di Wuhan?
Senator Partai Republik, Rand Paul, menuduh uang pemerintah AS mendanai penelitian di lembaga itu.
Editor: Hasanudin Aco
Melalui riset ini, menurut mereka, ilmuwan dapat memahami bagaimana virus berevolusi. Oleh karenanya, mereka bisa mengembangkan prosedur perawatan dan vaksin yang mumpuni.
Apakah AS mendanai penelitian virus di China?
Ya, AS memang menyumbangkan sejumlah dana.
Fauci, selain sebagai penasihat untuk Presiden Joe Biden, adalah direktur Institut Alergi dan Penyakit Menular Nasional AS (NIAID).
Lembaga itu merupakan bagian dari Institut Kesehatan Nasional AS (NIH).
Institut Kesehatan Nasional AS memang memberikan sejumlah dana untuk EcoHealth Alliance, sebuah organisasi yang bekerja sama dengan Institut Virologi Wuhan.
EcoHealth Alliance yang berbasis di AS pada tahun 2014 mendapatkan dana untuk melihat potensi munculnya virus corona dari kelelawar.
EcoHealth menerima US$3,7 juta (Rp53,6 miliar) dari NIH. Setidaknya US$600.000 di antaranya atau sekitar Rp8,6 miliar mereka berikan kepada Institut Virologi Wuhan.
Pada 2019, proyek tersebut diperbarui hingga 2024, tapi kemudian dibatalkan pada April 2020 karena pandemi Covid-19.
Apakah uang AS digunakan untuk riset peningkatan fungsi virus?
Pada bulan Mei lalu, Fauci menyatakan bahwa Institut Kesehatan Nasional AS tidak pernah mendanai penelitian fungsi virus di Institut Virologi Wuhan.
Pekan ini, senator Rand Paul bertanya kepada Fauci, apakah dia berencana meralat pernyataan tersebut. "Seperti yang Anda ketahui, berbohong kepada Kongres adalah kejahatan," ujarnya kepada Fauci.
Senator Paul yakin penelitian tersebut memenuhi beberapa kriteria penelitian penambahan fungsi virus.