Benarkah Amerika yang Biayai Penelitian Virus Corona di Wuhan?
Senator Partai Republik, Rand Paul, menuduh uang pemerintah AS mendanai penelitian di lembaga itu.
Editor: Hasanudin Aco
Baric berkata, pekerjaan yang mereka lakukan ditinjau Institut Kesehatan Nasional AS dan komite keamanan hayati universitasnya.
Peninjauan itu, menurutnya, dilakukan untuk melihat potensi kemungkinan penelitian yang meningkatkan fungsi virus dan bukan riset yang jelas-jelas mengubah virus.
Baric berkata, tidak ada virus yang diteliti dalam studi terkait Sars-Cov-2 pada tahun 2015.
Sars-Cov-2 adalah penyebab pandemi Covid-19.
Baric mengakui, penelitian mereka menunjukkan bahwa virus memiliki "sifat intrinsik" yang memberi mereka kemampuan untuk menginfeksi manusia.
Namun, kata Baric, "Kami tidak pernah memasukkan mutasi ke lonjakan virus untuk meningkatkan pertumbuhan mereka dalam sel manusia."
Peneliti dan ahli biologi AS di Broad Institute of MIT dan Harvard, Alina Chan, menyoroti alasan pemerintahannya untuk menghentikan sementara pendanaan riset tersebut pada tahun 2014.
Pemerintah AS kala itu menyebut bahwa mereka menghentikan pendanaan untuk riset yang mungkin memberikan atribut pada virus influenza, MERS, atau SARS sehingga virus itu dapat mengembangkan patogenisitas dan/atau kemampuan menulari mamalia melalui pernapasan.
Pernyataan itu dapat menyiratkan bahwa penelitian tentang virus mungkin tidak bermaksud untuk menghasilkan "keuntungan fungsi", walau riset itu bisa menyebabkan hal tersebut.
Poin yang lebih umum adalah bahwa setiap evaluasi penelitian dan risiko yang terlibat dapat bersifat subjektif.