Keluarga Kerajaan Khawatir Buku Pangeran Harry Rusak Reputasi Pangeran Charles Saat Naik Takhta
Keluarga Kerajaan Inggris khawatir buku Pangeran Harry akan menggoyahkan kerajaan dan menghambat Pangeran Charles naik takhta
Editor: hasanah samhudi
TRIBUNNEWS.COM - Keluarga Kerajaan Inggris sangat khawatir bahwa buku Pangeran Harry akan menggoyahkan Kerajaan dan merusak reputasi Pangeran Charles saat naik takhta nanti.
Dilansir dari Dailymail, ada kekhawatiran bahwa rilis satu di antara buku itu akan dilakukan setelah wafatnya Ratu Elizabeth II.
Hal ini dikhawatirkan akan menghambat transisi suksesi kerajaan, yang sudah dilakukan beberapa tahun terakhir.
Namun kuasa hukum Harry membantah klaim bahwa Pangeran Harry sedang menunggu kematian neneknya sebelum merilis satu bukunya. “Itu salah dan memfitnah,” ujar kuasa hukumnya.
Disebutkan bahwa Pangeran Harry akan merilis buku pertamanya tahun depan untuk menandai peringatan 25 tahun kematian ibunya, Putri Diana.
Baca juga: Tak Boleh Temui Cucunya, Thomas Markle Ancam Seret Meghan Markle dan Pangeran Harry ke Pengadilan
Baca juga: Pangeran Harry Bantah Isu Rilis Memoar Kedua Setelah Ratu Elizabeth Meninggal
Buku pertama ini, lapor Dailymail, digambarkan sebagai 'laporan definitif tentang pengalaman, petualangan, kehilangan, dan pelajaran hidup yang telah membantu membentuk dirinya'.
Tapi rilis buku ini tahun depan juga bertepatan dengan perayaan Queen's Platinum Jubilee. Ada kekhawatiran rilis buku ini akan mengalihkan perayaan untuk menandai 70 tahun kepemimpinan Ratu.
Sebuah sumber mengatakan ada kemarahan dan kekecewaan di antara para abdi dalem bahwa Ratu menghadapi kecemasan atas isi buku itu hanya beberapa bulan setelah kematian suaminya, Duke of Edinburgh.
Pejabat senior Istana telah memutuskan untuk tidak menanggapi secara terbuka pengumuman tersebut karena takut memprovokasi hubungan yang sudah tegang dengan Duke dan Duchess of Sussex.
Pengungkapan kesepakatan menerbitkan empat buku ini muncul saat Ratu Elizabeth II memulai libur musim panas tahunannya di Balmoral, yang pertama kali setelah wafatnya Pangeran Philip.
Baca juga: Pangeran William Dikabarkan Takut akan Rencana Pangeran Harry dan Meghan yang Ingin Jadi Influencer
Baca juga: Memutuskan Hanya Punya 2 Anak, Pangeran Harry dan Meghan Markle Dapat Penghargaan Spesial
Para pembantu istana dilaporkan tidak yakin Harry dan Megan akan memberikan draft naskah awal buku kepada keluarga senior kerajaan atau bahkan memberitahu rencana isinya.
Pengacara yang bertindak untuk Meghan dan Harry kemarin mengatakan laporan kesepakatan empat buku dengan satu yang akan dirilis setelah kematian Ratu adalah 'palsu dan memfitnah'.
Sebelumnya disebutkan, Pangeran Harry dan istrinya, Megan Markle, telah mencapai kesepakatan dengan perusahaan penerbitan Penguin Random House, yang akan menerbitkan empat buku mereka dalam kesepakatan yang dilaporkan bernilai setidaknya 18 juta poundsterling (sekitar Rp 350 miliar).
Sementara Penguin Random House menolak berkomentar.
Seorang juru bicara Harry pekan lalu mengatakan 'hasil' dari buku pertama akan disumbangkan untuk amal.
Baca juga: Pangeran Charles Pastikan Putra Harry dan Meghan Tak Akan Bergelar Pangeran
Baca juga: Ulang Tahun Terakhir Putri Diana: Senang Dapat Telepon dan Lagu Happy Birthday dari Pangeran Harry
Tetapi mereka sejauh ini gagal untuk mengklarifikasi apakah itu akan mencakup uang muka yang dibayarkan sebelum penerbitan atau pendapatan dari tiga buku lainnya. (Tribunnews.com/Dailymail/Hasanah Samhudi)