Pangeran Harry Bantah Isu Rilis Memoar Kedua Setelah Ratu Elizabeth Meninggal
Duke of Sussex itu telah menandatangani kesepakatan empat buku dengan salah satu penerbit yang akan memberikan keuntungan besar baginya
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, LONDON - Awal pekan ini, penerbit yang berbasis di Amerika Serikat (AS) Penguin Random House mengumumkan bahwa buku Pangeran Harry tentang kehidupannya sebagai bangsawan senior Inggris akan dirilis pada akhir tahun 2022.
Satu diantara hal-hal lain yang akan dibahas dalam buku itu adalah terkait keputusan kontroversial Harry dan istrinya, Meghan Markle untuk mundur dari peran senior di Keluarga Kerajaan lalu pindah ke Amerika Utara.
Dikutip dari laman Sputnik News, Minggu (25/7/2021), Harry telah membantah isu bahwa ia berencana menerbitkan memoar kedua setelah kematian neneknya, Ratu Elizabeth II.
Pada hari Jumat lalu, sumber yang enggan disebutkan namanya melaporkan bahwa Duke of Sussex itu telah menandatangani kesepakatan empat buku dengan salah satu penerbit yang akan memberikan keuntungan besar baginya.
Namun isu yang disorot adalah salah satu memoar itu akan diterbitkan hanya setelah sang ratu meninggal.
Baca juga: Tak Boleh Temui Cucunya, Thomas Markle Ancam Seret Meghan Markle dan Pangeran Harry ke Pengadilan
Mendengar isu ini, Juru Bicara Kerajaan Inggris telah membantah laporan tersebut dan menekankan bahwa Harry hanya memiliki satu buku dalam rencananya.
Buku itu adalah buku yang sebelumnya diumumkan oleh Penguin Random House.
Kabar ini tentu saja membuat jagad media sosial gempar, para netizen pun memberikan komentar pro dan kontra.
Beberapa pengguna mendukung keluarga kerajaan, sedangkan yang lain mendukung Harry dan menuduh media telah menyebarkan hoax.
Seperti yang disampaikan sebelumnya, memoar yang menceritakan kisah Harry sebagai bangsawan inu akan dirilis pada akhir tahun 2022.
Mengungkap kabar tersebut, Harry menulis pernyataan sebagai berikut :
"Saya menulis ini bukan sebagai Pangeran seperti saat saya dilahirkan, namun sebagai laki-laki yang telah menjadi 'sebenar-benarnya' saya. Saya telah memakai banyak 'topi' selama bertahun-tahun, baik secara harfiah maupun kiasan, dan harapan saya adalah bahwa saat saya menceritakan kisah saya ini, baik itu pasang surut , kesalahan, pelajaran yang dipetik, saya dapat membantu menunjukkan bahwa dari manapun kita berasal, kita ternyata memiliki lebih banyak kesamaan dibandingkan yang kita pikirkan. Saya sangat berterima kasih atas kesempatan untuk membagikan apa yang telah saya pelajari selama hidup saya sejauh ini, dan saya sangat bersemangat untuk orang-orang yang membaca kisah hidup saya secara langsung yang akurat dan sepenuhnya benar,".
Menurut media Inggris, pengumuman itu kembali memicu kemarahan di istana.
Padahal sebelumnya, Harry dan Meghan telah membuat kesal Keluarga Kerajaan setelah melakukan wawancara mengejutkan dengan pembawa acara talk show ternama Amerika Serikat (AS) Oprah Winfrey.
Seorang ahli kerajaan menilai bahwa buku yang 'menceritakan semua kisah Harry sebagai bangsawan' dapat semakin merusak hubungannya dengan anggota keluarga lainnya di Kerajaan Inggris.