Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Puluhan Pesawat Siluman AS Akan Menuju Pasifik di Tengah Ketegangan dengan China

AS mengerahkan 25 pesawat siluman F-22 untuk latihan militer Operasi Pasific Iron 2021 di Pasifik, di saat ketegangan hubungan dengan China

Editor: hasanah samhudi
zoom-in Puluhan Pesawat Siluman AS Akan Menuju Pasifik di Tengah Ketegangan dengan China
net
Pesawat Siluman F-22 Raptor 

“AS menanggapi China dengan sangat serius dan sedang mengembangkan postur kekuatannya dan melatih pasukannya untuk dapat dengan cepat pindah ke posisinya," kata Peter Layton, mantan perwira angkatan udara Australia yang sekarang menjadi analis di Griffith Asia Institute.

Untuk Operasi Pacific Iron, 10 pesawat tempur F-15 Strike Eagle dari Pangkalan Angkatan Udara Mountain Home di Idaho dan dua pesawat angkut C-130J Hercules dari Pangkalan Udara Yokota di Jepang akan bergabung dengan F-22 untuk mengisi armada udara.

Baca juga: PBB Minta China Bekerja Sama dengan WHO Selidiki Asal Usul Covid-19

AU AS mengatakan, operasi Agile Combat Employment, juga disebut sebagai operasi penyebaran tempur, menurut pernyataan dari Angkatan Udara Pasifik.

“Latihan itu untuk mendukung Strategi Pertahanan Nasional 2018, yang menyerukan militer untuk menjadi kekuatan yang lebih mematikan, adaptif, dan tangguh," kata pernyataan itu.

Agile Combat Employment dirancang untuk menyebarkan pesawat tempur AS dan aset perang lainnya di antara lapangan udara di seluruh wilayah untuk meningkatkan kemampuan bertahan mereka dari serangan rudal musuh.

Misalnya, sebagian besar kekuatan udara tempur AS di Pasifik barat terkonsentrasi pada instalasi militer besar seperti Pangkalan Udara Kadena di Okinawa atau Pangkalan Angkatan Udara Andersen di Guam.

Serangan di pangkalan-pangkalan itu dapat melumpuhkan kemampuan militer AS untuk membalas musuh jika terlalu banyak kekuatan udara AS terkonsentrasi di sana.

Baca juga: China Mengaku Telah Mengusir Kapal Perang AS di Laut China Selatan: Ini Kata Amerika Serikat

Berita Rekomendasi

Di Pacific Iron, pasukan akan berlatih dari lapangan terbang yang lebih kecil dan kurang berkembang seperti Bandara Internasional Tinian di pulau di Mariana Utara, Bandara Internasional Won Pat di Guam atau Northwest Field, jalur terpencil yang terpisah dari landasan pacu utama Pangkalan Angkatan Udara Andersen.

Pelajaran yang didapat dari latihan ini dapat diterapkan untuk beroperasi dari bandara-bandara yang lebih kecil di pulau-pulau di sekitar Pasifik barat.

Itu akan meningkatkan jumlah target yang perlu dihancurkan oleh rudal musuh dan memberi kekuatan udara AS kesempatan yang lebih baik untuk bisa melawan.

Sebuah laporan tahun 2019 dari think tank RAND Corp, yang didanai oleh militer AS, menunjukkan bagaimana konsep tersebut diharapkan dapat melawan kemampuan China yang berkembang.

Tentara Pembebasan Rakyat China "memiliki semakin banyak kuantitas dan kualitas rudal jelajah presisi jarak jauh dan balistik yang dapat mengancam target utama di pangkalan udara," kata laporan itu.

“Mendistribusikan pesawat di lebih banyak lokasi meningkatkan kemampuan bertahan; musuh harus menembakkan lebih banyak rudal untuk mencapai efek yang sama,” katanya. (Tribunnews.com/CNN/Hasanah Samhudi)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas