Korea Selatan dan Korea Utara Memulihkan Hotline Lintas Batas yang Telah Terputus selama 13 Bulan
Korea Selatan dan Korea Utara memulihkan hotline lintas batas yang telah terputus selama 13 bulan sebagai upaya membangun kembali kepercayaan.
Penulis: Rica Agustina
Editor: Arif Fajar Nasucha
Joe Biden, yang mengambil alih sebagai presiden Amerika Serikat pada Januari 2021, telah menjanjikan perubahan pendekatan terhadap Korea Utara dan kebijakan yang lebih praktis dan terkalibrasi.
Sung Kim, diplomat tinggi Amerika Serikat yang bertanggung jawab atas negosiasi Korea Utara, mengatakan pada bulan Juni bahwa Washington siap bertemu dengan pejabat dari Pyongyang di mana saja, kapan saja, tanpa prasyarat.
Namun Kim Yo Jong, saudara perempuan Kim Jong Un dan seorang penasihat utama, menolak tawaran tersebut.
Analis mengatakan pemulihan pada hari Selasa dari hotline antar-Korea dapat dilihat sebagai tanda tanggapan Kim terhadap Washington.
"Sepertinya dia telah memutuskan bahwa memulihkan hubungan antar-Korea bermanfaat bagi kebijakan dan politik dalam dan luar negeri Korea Utara," Yang Moo-jin, seorang profesor di Universitas Studi Korea Utara.
Meskipun pembicaraan terhenti, Moon Jae-in tanpa henti menekankan pentingnya memulihkan hubungan antar-Korea, tambahnya.
Korea Selatan dan Korea Utara secara teknis tetap berperang karena Perang Korea 1950-1953 berakhir dengan gencatan senjata daripada perjanjian damai.
"Ini harus dibaca sebagai tanggapan pertama Kim Jong Un ke Seoul dan Washington," kata Yang Moo-jin.
Baca juga: Tampilkan Gambar Nyeleneh saat Siaran Opening Olimpiade Tokyo, Stasiun TV Korea Selatan Minta Maaf
Baca artikel lain seputar Korea Selatan
Baca artikel lain seputar Korea Utara
(Tribunnews.com/Rica Agustina)