Rusia Bikin Lagi “Pesawat Kiamat”, Armada Udara Khusus Jika Terjadi Perang Total Nuklir
Jet baru ini nantinya akan menggantikan “pesawat kiamat” Ilyushin Il-80 lama yang kini masih dioperasikan pemerintah Rusia.
Editor: Setya Krisna Sumarga
TRIBUNNEWS.COM, MOSKOW - Rusia mulai mengerjakan versi baru 'pesawat kiamat' (doomsday plane) fenomenal era Uni Soviet.
Ini pesawat yang dirancang menampung para pemimpin tertinggi negara itu dan menjauhkan mereka dari bahaya jika terjadi perang nuklir habis-habisan di lapangan.
Menurut kantor berita RIA Novosti yang dikutp Russia Today, Selasa (27/7/2021), mengutip sumber di industri industri militer, pesawat baru itu akan didasarkan pada Ilyushin Il-96-400M jenis pesawat badan lebar.
Pesawat ini dibuat produsen pesawat Ilyushin yang sangat mapan di negara itu. Pemerintah Rusia dilaporkan akan menerima dua pesawat khusus ini.
Selain menjaga keamanan petinggi negara, pesawat juga bertindak sebagai pos komando jarak jauh, memungkinkan pimpinan untuk mengirim perintah dari langit.
Baca juga: Sukhoi Checkmate, Jet Tempur Siluman Terbaru Rusia Pesaing F-35 Lockheed Martin
Baca juga: Mampu Hancurkan Sasaran Sejauh 350 Km dalam Hitungan Menit, Rudal Rusia Bikin AS Was-was
Jet baru ini nantinya akan menggantikan “pesawat kiamat” Ilyushin Il-80 lama yang kini masih dioperasikan pemerintah Rusia.
Menggunakan teknologi terbaru, pesawat yang baru dibangun akan memiliki jangkauan yang lebih jauh.
Ia memiliki kemampuan mengisi bahan bakar di udara, dan bahkan dapat berkomunikasi dengan kapal selam dalam radius 6.000 km.
Pesawat yang fungsinya sama, dimiliki AS. Pesawat khusus untuk keperluan perang nuklir semesta itu berupa jet Boeing E-4 Advanced Airborne Command Post.
Pesawat ini dirancang untuk menjadi pos komando bergerak yang dapat bertahan untuk presiden dan anggota senior lainnya dari struktur komando AS.
Saat ini, Pasukan Dirgantara Rusia memiliki empat pos komando udara Il-80. Dibuat awalnya selama periode Soviet, pesawat didasarkan pada pesawat penumpang Il-86.
Selama bertahun-tahun, pesawat special ini diterbangkan para pilot dan awak maskapai negara eks Soviet, Aeroflot.
Pesawat yang memiliki kerahasiaan tinggi ini, nahasnya pernah mengalami peristiwa mengejutkan tahun lalu.
Dua orang tak dikenal mencuri 39 unit peralatan elektronik dan 5 papan stasiun radio yang dipasang di pesawat saat sedang modernisasi di Taganrog, di Rusia selatan.