Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Spesimen Safir Seharga Rp 1,4 Triliun Ditemukan di Halaman Belakang Seorang Warga Sri Lanka

Sebuah spesimen batu mulia yang besar ditemukan tidak sengaja di halaman belakang sebuah rumah warga di Sri Lanka.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Daryono
zoom-in Spesimen Safir Seharga Rp 1,4 Triliun Ditemukan di Halaman Belakang Seorang Warga Sri Lanka
BBC World dari dokumentasi pribadi Gamage
Sebuah batu permata yang disebut star sapphire cluster terbesar di dunia ditemukan tidak sengaja di halaman belakang sebuah rumah di Sri Lanka. 

Kota Ratnapura memiliki arti Kota Permata dalam Bahasa Sinhala.

Kota ini memang dikenal sebagai pusat permata di Sri Lanka.

Negara Asia Selatan ini merupakan pengekspor safir dan permata berharga lainnya.

Tahun lalu Sri Lanka memperoleh sekitar setengah miliar dolar dari ekspor permata, berlian, dan perhiasan.

"Saya belum pernah melihat spesimen sebesar itu sebelumnya."

"Ini mungkin terbentuk sekitar 400 juta tahun yang lalu," kata Dr Gamini Zoysa, seorang ahli permata.

Menurut sejumlah ahli, spesimen dengan tingkat karat yang tinggi tidak menjamin batu mulia di dalamnya berkualitas unggul.

Model memperlihatkan perhiasan berupa cincin berbatu Blue Sapphire (kiri) dan Ruby saat pameran perhiasan yang di selenggarakan di Novotel Bangka Golf & Convention Center, Bangka Tengah, Jumat (15/3). Pameran tersebut menampilkan berbagai perhiasan logam dan batu mulia yang berlangsung hingga Minggu (17/3). BANGKA POS/RESHA JUHARI
Model memperlihatkan perhiasan berupa cincin berbatu Blue Sapphire (kiri) dan Ruby saat pameran perhiasan yang di selenggarakan di Novotel Bangka Golf & Convention Center, Bangka Tengah, Jumat (15/3). Pameran tersebut menampilkan berbagai perhiasan logam dan batu mulia yang berlangsung hingga Minggu (17/3). BANGKA POS/RESHA JUHARI (Bangka Pos/Resha Juhari)

Baca juga: VIRAL Pengantin Menikah Tanpa Dekorasi, Hasil Fotonya Banjir Pujian Warganet, Ini Kisah Lengkapnya

Namun penemuan "Serendipity Sapphire" ini meningkatkan harapan bagi industri batu mulia di Sri Lanka.

Berita Rekomendasi

Apalagi usaha ini tengah mengalami kelesuan imbas dari penguncian Covid-19.

"Ini adalah spesimen safir bintang khusus, mungkin yang terbesar di dunia."

"Mengingat ukuran dan nilainya, kami pikir itu akan menarik minat kolektor pribadi atau museum," ujar Thilak Weerasinghe, Ketua Otoritas Permata dan Perhiasan Nasional Sri Lanka.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas