Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Virus Corona Lokal Asal Indonesia Masuk Pengawasan WHO, Diduga Bisa Timbulkan Risiko Masa Depan

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memasukkan virus corona B14662 dalam daftar varian yang perlu diawasi.

Penulis: garudea prabawati
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
zoom-in Virus Corona Lokal Asal Indonesia Masuk Pengawasan WHO, Diduga Bisa Timbulkan Risiko Masa Depan
Istimewa via Tribun Padang
Sejumlah pasien RSUD M Zein Kabupaten Pesisir Selatan dirawat di tenda darurat. - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memasukkan virus corona B14662 dalam daftar varian yang perlu diawasi. 

TRIBUNNEWS.COM - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memasukkan virus corona B14662 dalam daftar varian yang perlu diawasi.

Seperti diketahui virus corona B1466.2 tersebut berasal dari Indonesia.

Informasi yang diambil dari WHO, bukan hanya Indonesia, juga beberapa varian covid-19 dari berbagai negara yang masuk dalam pengawasan.

Termasuk varian corona B.1.427 dan B.1.429 dari Amerika Serikat (AS), hal.2 dari Brasil, hal.3 dari Filipina, hingga B.1.621 dari Kolombia.

Dalam keterangan tersebut, WHO menerangan pengawasan dilakukan lantaran varian virus yang terdaftar berpotensi menimbulkan bahaya di masa depan.

Presiden Jokowi Resmikan Rumah Sakit Covid-19 Wisma Haji.
Presiden Jokowi Resmikan Rumah Sakit Covid-19 Wisma Haji. (Foto: Sekretariat Presiden)

Baca juga: UPDATE Corona Indonesia 27 Juli 2021: Tambah 45.203 Positif, 47.128 Sembuh, 2.069 Meninggal

Baca juga: Jangan Anggap Remeh Virus Corona Varian Delta, Berikut 5 Hal Penting Terkait Varian Delta

Hal tersebut lantaran varian tersebut memiliki perubahan genetik sehingga bisa mempengaruhi karakteristik virus.

"A SARS-CoV-2 variant with genetic changes that are suspected to affect virus characteristics with some indication that it may pose a future risk," tulis WHO dalam keterangannya.

Berita Rekomendasi

Namun walaupun demikian saat ini belum ada tetapi bukti kuat terkait dampak fenotipik atau epidemiologis.

Masih perlu sebuah pemantauan lebih dan pengkajian ulang sambil menunggu bukti baru.  

Dalam keterangan tersebut WHO juga mencantumkan agar pemahaman terkait varian-varian baru tersebut, tentang dampaknya  diharapkan dapat berkembang dengan cepat,

Pernah Mendominasi

Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) membuat mural melawan Covid-19 di Terowongan Cawang, Kelurahan Cikoko, Jakarta Selatan, Minggu (25/7/2021). Pemerintah terus berkampanye melalui pesan mural untuk mengingatkan kepada masyarakat agar saling menjaga diri dan kesehatan dari penyebaran virus Covid-19, saat ini masih dalam Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4. Tribunnews/Irwan Rismawan
Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) membuat mural melawan Covid-19 di Terowongan Cawang, Kelurahan Cikoko, Jakarta Selatan, Minggu (25/7/2021). Pemerintah terus berkampanye melalui pesan mural untuk mengingatkan kepada masyarakat agar saling menjaga diri dan kesehatan dari penyebaran virus Covid-19, saat ini masih dalam Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4. Tribunnews/Irwan Rismawan (Tribunnews/Irwan Rismawan)

Varian corona B1466.2 rupanya pernah mendominasi kasus positif di Indonesia.

Hal tersebut dikatakan oleh Peneliti sekaligus Ketua Tim WGS SARS-CoV-2 LIPI Sugiyono Saputra.

Bahkan dominasi varian corona asal Indonesia tersebut terjadi sebelum varian delta menyerang.

“Sebelum varian delta masuk ke Indonesia, varian lokal asal Indonesia ini pernah mendominasi kasus Covid 19 di Indonesia," ujarnya seperti dikutip dari laman LIPI, Selasa (27/7/2021).

Diberitakan Tribunnews sebelumnya, WHO memeringatkan Indonesia agar varian lokal terus dimonitor, karena secara genetik varian ini dimungkinkan tingkat penularan yang tinggi di masyarakat atau berpotensi menyebabkan penurunan efektifitas vaksin dan terapi obat.

Baca juga: Sri Mulyani: Dunia Alokasikan 11 Triliun Dolar AS Demi Tangani Pandemi 

Akan tetapi sampai saat ini, bukti ilmiah terkait efek secara epidemiologi atau bukti ilmiah yang menunjukan langsung efek dari mutasi yang terjadi belum ada.

"Varian lokal saat ini kasusnya tidak banyak dan sampai saat ini varian delta lebih berbahaya dan lebih mendominasi,” jelas Sugiyono.

Ia memaparkan, sejak penelitian Covid-19 dilakukan di Indonesia, selama lebih dari satu tahun LIPI telah menemukan lebih dari 10 varian Covid 19.

Namun varian yang menjadi perhatian (variant of concern) adalah varian alfa, beta, gamma dan delta.

Adapun varian lain yang baru mendapatkan pelabelan sebagai varian of interest (VOI) dari WHO adalah varian Lambda.

"Varian gama dan lambda belum ditemukan di indonesia sesuai data dari GISAID,” imbuhnya.

(Tribunnews.com/Garudea Prabawati/Rina Ayu Panca Rini)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas