Sepakat dengan Kadhimi, Biden Ungkap Pasukan Tempur AS akan Tinggalkan Irak Akhir Tahun Ini
Biden dan Mustafa al-Kadhimi menandatangani perjanjian untuk secara resmi mengakhiri misi tempur AS di Irak pada akhir 2021, pada Senin (26/7/2021).
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Miftah
“Jika Anda melihat di mana kami berada, di mana kami memiliki helikopter Apache dalam pertempuran, ketika kami memiliki pasukan khusus AS yang melakukan operasi reguler, itu adalah evolusi yang signifikan. Jadi pada akhir tahun kami pikir kami akan berada di tempat yang baik untuk benar-benar secara resmi pindah ke peran penasihat dan pengembangan kapasitas," kata pejabat itu.
Kadhimi dipandang bersahabat dengan Amerika Serikat dan telah mencoba untuk memeriksa kekuatan kelompok-kelompok pejuang yang bersekutu dengan Iran.
Tetapi pemerintahnya mengutuk serangan udara AS terhadap pejuang yang bersekutu dengan Iran di sepanjang perbatasannya dengan Suriah pada akhir Juni.
Serangan tersebut dianggap sebagai pelanggaran kedaulatan Irak.
Baca juga: Rayakan Hari Kemerdekaan AS, Biden Sebut Pandemi Covid-19 Masih Tetap Jadi Ancaman
Baca juga: Perayaan 4 Juli, Joe Biden Sebut Amerika Semakin Dekat dengan Deklarasi Kemerdekaan dari Covid-19
Bantuan vaksin
Amerika Serikat berencana untuk memberi Irak 500.000 dosis vaksin Pfizer/BioNTech COVID-19 di bawah program berbagi vaksin COVAX global.
Biden mengatakan dosis akan tiba dalam beberapa minggu.
Amerika Serikat juga akan menyediakan $5,2 juta untuk membantu mendanai misi PBB untuk memantau pemilihan Oktober di Irak.
"Kami mendukung penguatan demokrasi Irak dan kami ingin memastikan pemilihan berlangsung pada Oktober," kata Biden.
Sementara Kadhimi tidak kekurangan masalah.
Baca juga: AS Akan Donasi 4 Juta Dosis Vaksin Moderna untuk Indonesia Lewat COVAX
Selain meningkatnya serangan terhadap pasukan AS dalam beberapa bulan terakhir, serangkaian kebakaran rumah sakit yang menghancurkan menyebabkan puluhan orang tewas dan melonjaknya infeksi virus corona – menambah lapisan frustrasi baru bagi negara tersebut.
Bagi Kadhimi, kemampuan untuk menawarkan kepada publik Irak tanggal berakhirnya kehadiran tempur AS bisa menjadi penghalang baginya sebelum pemilihan.
Berita lain terkait Tentara AS
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)