Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Gubernur Kanagawa Sebut Denda Corona Tak Bisa Diterapkan di Jepang

Denda bagi toko restoran yang melanggar aturan deklarasi darurat tetap tak dapat dilakukan di Jepang karena memang bukan budayanya.

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Gubernur Kanagawa Sebut Denda Corona Tak Bisa Diterapkan di Jepang
Foto Richard Susilo
Gubernur Kanagawa Yuuji Kuroiwa 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO -  Denda bagi toko restoran yang melanggar aturan deklarasi darurat tetap tak dapat dilakukan di Jepang karena memang bukan budayanya.

"Kalau kita terapkan denda mahal kepada mereka para restoran bahaya bisa jadi bumerang tidak mungkin. Bisa jadi ribut dan memang bukan budaya kita menerapkan hal tersebut bagi pelanggar aturan deklarasi darurat saat ini di masa yang sangat sensitif ini," papar Gubernur prefektur Kanagawa, Yuuji Kuroiwa kepada Tribunnews.com Jumat (30/7/2021).

Selain itu Gubernur Kuroiwa malahan meminta pengertian kepada semua anggota masyarakat agar mengekang diri ke luar rumah semaksimal mungkin di masa penyebaran infeksi corona yang sangat ganas dengan varian Deltanya saat ini.

"Kita hanya bisa menghimbau dan mengharapkan masyarakat bekerjasama dengan apa yang telah dilakukan dan ditetapkan pemerintah saat ini. Untuk sementara bersabarlah, jangan melintasi daerah lain, banyak berdiam di rumah, bekerja di rumah dan jangan berkumpul di luaran dengan banyak orang. Batasi jangan makan di luar," tambahnya.

Untuk itu sebagai kompensasi kepada restoran yang mendapat pembatasan dari pemerintah juga dengan penyediaan subsidi uang bagi para restoran di kanagawa.

"Kita akan semakin mempermudah dan mempercepat penyaluran uang subsidi kepada semua restoran yang bekerjasama melancarkan upaya untuk menahan diri ini tidak menjual alkohol tutup maksimal jam 20;00 dan sebagainya," paparnya lagi.

Berita Rekomendasi

Menanggapi Olimpiade dan Paralimpiade, Gubernur Kuroiwa yang mantan penyiar televisi itu, juga melihat adanya sistim bubble yang sudah bagus sehingga atlet asing tidak bersentuhan dengan masyarakat lokal.

"Tentu saja kita tak bisa mengatakan tak ada resiko zero tak ada yang terinfeksi meskipun telah melakukan sistim bubble. Namun dengan adanya penanganan ketat berbagai pembatasan tersebut kita berharap semua hal terkait Olimpiade akan berjalan lancar sampai berakhirnya Paralimpiade nantinya."

Sementara itu Beasiswa (ke Jepang) dan upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif dengan melalui zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang nantinya. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas