Kisah Wanita Jepang Jadi Sukarelawan Olimpiade Tokyo, Siapkan 5.000 Karangan Bunga Kemenangan
Wanita itu mengabdikan diri untuk berenang, berpartisipasi dalam Olimpiade Junior, dan bermimpi untuk pergi ke Olimpiade di masa depan.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Sebuah Buket atau karangan bunga kemenangan disajikan sebagai hadiah tambahan untuk para peraih medali Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo.
Buket itu terbuat dari bunga matahari dan gentian yang tumbuh di daerah bencana dengan harapan untuk rekonstruksi dari Gempa Besar Jepang Timur, 11 Maret 2011.
Meski impian untuk berpartisipasi sebagai pemain tidak terwujud, ada seorang wanita yang membuat mimpinya terlibat dalam karangan bunga menjadi mimpi baru dan membuat mimpi itu menjadi kenyataan.
Sekitar 5.000 Karangan Bunga Kemenangan akan disiapkan untuk Olimpiade dan Paralimpiade.
Buket ini menggunakan bunga yang tumbuh di daerah yang terkena dampak Gempa Besar Jepang Timur, seperti Eustoma grandiflorum (Lisianthus) dan Narukoran (Green Snap) dari Prefektur Fukushima, Bunga Matahari dari Prefektur Miyagi, dan Gentian dari Prefektur Iwate.
Eustoma Prefektur Fukushima telah menjadi produksi di seluruh tempat di prefektur dan telah menemukan harapan untuk rekonstruksi.
Bunga matahari ditanam di bukit-bukit yang ditujukan untuk dievakuasi oleh orang tua di Prefektur Miyagi, yang kehilangan anak-anak mereka karena gempa.
Baca juga: Hasil Bulutangkis Olimpiade: Perjuangan 79 Menit Anthony Ginting Berbuah Tiket Semifinal
Alasan mengapa gentian dipilih adalah karena itu adalah bunga yang mewakili Prefektur Iwate dan menghasilkan lebih dari setengah bunga yang dikirim di Jepang.
Seorang wanita berusia 24 tahun yang tinggal di Tokyo memiliki perasaan khusus untuk menjadi sukarelawan membuat karangan bunga.
"Saya sangat senang bahwa saya dapat memenuhi impian baru saya untuk bergabung dengan perusahaan, membuat Karangan Bunga Kemenangan untuk Olimpiade Tokyo, karena saya tidak dapat memenuhi impian saya untuk pergi ke Olimpiade. Saya senang menjadi penjual bunga," ungkap wanita itu melalui akun Twitter miliknya.
Sejak di sekolah dasar hingga perguruan tinggi, wanita itu mengabdikan diri untuk berenang, berpartisipasi dalam Olimpiade Junior, dan bermimpi untuk pergi ke Olimpiade di masa depan.
"Saya masuk universitas dengan rekomendasi olahraga, dan meskipun tim klub juga mengabdikan diri untuk berenang, saya jatuh ke dalam kemerosotan."
Wanita itu berkata, "Saya tidak bisa naik podium sebagai perenang, dan saya ingin melihat atlet lain mengambil Buket Kemenangan," demikian pikirannya saat itu.