Laporan Terbaru CDC AS: Varian Delta Menular Seperti Cacar Air
CDC AS ungkapkan bahwa varian Delta sama menularkan dengan cacar air dan dapat menyebabkan penyakit parah.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Dokumen internal dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat mengungkapkan, varian Delta sama menularnya seperti cacar air dan dapat menyebabkan penyakit parah.
Temuan ini pertama kali dilaporkan oleh The New York Times, pada Jumat (30/7/2021).
Perkembangan terbaru soal varian Delta dibagikan ketika Presiden AS Joe Biden menyampaikan, kemungkinan besar pedoman atau pembatasan baru terkait virus corona akan diberlakukan sebagai tanggapan atas lonjakan kasus.
Varian Delta disebut sebagai penyebab utama ledakan infeksi Covid-19, tidak hanya di AS, tetapi di seluruh dunia.
Baca juga: Virus Corona Varian Delta Disebut Menyebar Seperti Cacar Air
Baca juga: Mengenal Varian Delta Plus, Ini Gejala, Cara Mengobati dan Perbedaannya dengan Varian Delta
Termasuk di beberapa negara Asia Tenggara, di mana kasus infeksi Covid-19 melonjak dan membanjiri sistem perawatan kesehatan.
Mengutip Al Jazeera, laporan CDC mengungkapkan, varian Delta mungkin juga bisa menembus perlindungan yang ditawarkan oleh vaksin.
Disebutkan juga dalam laporan tersebut, CDC memutuskan untuk mengembalikan aturan pemakaian masker bagi warga yang sudah menerima vaksin penuh.
Baca juga: Dokumen CDC: Varian Delta Menyebar Sama Cepat Seperti Cacar Air, Sebabkan Infeksi Lebih Parah
Baca juga: POPULER Internasional: RS di Thailand Kewalahan | CDC Rekomendasikan Pakai Masker di Dalam Ruangan
Sebelumnya, CDC mengatakan bahwa yang divaksinasi tidak perlu memakai masker di dalam ruangan.
Varian Delta, yang pertama kali dilaporkan di India, lebih mudah menular daripada virus yang menyebabkan MERS, SARS, Ebola, flu biasa, flu musiman, dan cacar, kata laporan itu.
Direktur CDC, Rochelle Walensky mengatakan kepada Times, penelitian baru menunjukkan orang yang divaksinasi dan terinfeksi varian Delta membawa sejumlah besar virus di hidung dan tenggorokan.
Berita lain terkait Virus Corona
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)