Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Atlet Bulu Tangkis China, Chen Qingchen Diprotes Korea Selatan karena Mengumpat selama Tanding

Korea Selatan berencana mengajukan aduan resmi kepada atlet bulu tangkis China, Chen Qingchen karena mengucapkan kata kasar selama tanding.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Arif Fajar Nasucha
zoom-in Atlet Bulu Tangkis China, Chen Qingchen Diprotes Korea Selatan karena Mengumpat selama Tanding
Pedro PARDO / AFP
Pebulutangkis China Chen Qingchen (kanan) dan Jia Yifan dari China melakukan selebrasi setelah memenangkan pertandingan semifinal bulu tangkis ganda putri melawan Kong Hee-yong dari Korea Selatan dan Kim So-yeong dari Korea Selatan selama Pertandingan Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sports Plaza di Tokyo pada 31 Juli 2021. 

TRIBUNNEWS.COM - Korea Selatan berencana mengajukan aduan resmi kepada atlet bulu tangkis China, Chen Qingchen karena mengucapkan kata kasar selama tanding dengan kontingen Korsel.

Dilaporkan CNN, Chen Qingchen (24) saat pertandingan melawan ganda putri Korea Selatan pada Selasa (27/7), terdengar mengucapkan frasa dalam Bahasa Mandarin yang bisa diartikan "f**k". 

Chen awalnya terdengar meneriakkan kalimat yang biasa.

Namun Chen dilaporkan mengucapkan sumpah serapah itu saat dia dan pasangannya, Jia Yifan kalah di set pertama melawan Korea Selatan.

Kedua pemain asal Negeri Tirai Bambu ini mengulagi frasa tidak sopan itu setiap kali ada pertambahan poin.

Baca juga: 5 Artis dan Pengusaha Beri Bonus untuk Greysia Polii dan Apriyani Rahayu setelah Rebut Medali Emas

Baca juga: Ganda Juara Terancam Bubar, Greysia Polii Ingin Pensiun, Ini 3 Calon Pasangan Baru Apriyani Rahayu

Pebulutangkis China Jia Yifan (kanan) melakukan pukulan di samping pebulu tangkis China Chen Qingchen dalam pertandingan semifinal bulu tangkis ganda putri melawan Kong Hee-yong dari Korea Selatan dan Kim So-yeong dari Korea Selatan selama Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sports Plaza di Tokyo pada 31 Juli 2021.
Pebulutangkis China Jia Yifan (kanan) melakukan pukulan di samping pebulu tangkis China Chen Qingchen dalam pertandingan semifinal bulu tangkis ganda putri melawan Kong Hee-yong dari Korea Selatan dan Kim So-yeong dari Korea Selatan selama Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sports Plaza di Tokyo pada 31 Juli 2021. (Alexander NEMENOV / AFP)

Keduanya akhirnya menang 2-1 melawan kontingen Korsel, Kim Soyeong dan Kong Heeyong.

Namun langkah Chen dan Jia untuk mendapatkan emas terhenti oleh ganda putri Indonesia, Greysia Polii dan Apriyani Rahayu pada gelaran final, Senin (2/8).

Berita Rekomendasi

Sikap Chen yang kerap mengumpat disorot sejumlah media Korea Selatan.

Publik Korsel menilai, perwakilan China di ajang Olimpiade Tokyo 2020 itu tidak sportif.

Di sisi lain, netizen China menganggap biasa aksi Chen.

Netizen di Weibo bahkan memuji Chen karena dinilai sangat bersemangat dan kompetitif.

"Hahaha, tidak apa-apa Chen! Kita harus membangkitkan semangat!" komentar salah satu warganet di Weibo.

Pada Selasa (3/8/2021), Asosiasi Bulu Tangkis Nasional Korea Selatan mengatakan kepada CNN bahwa pihaknya berencana mengajukan pengaduan resmi kepada Federasi Bulu Tangkis Dunia (WBF) atas insiden tersebut.

Apriyani Rahayu dari Indonesia (ke-3 dari kanan) dan Greysia Polii dari Indonesia (ketiga dari kiri) berpose dengan medali emas bulu tangkis ganda putri mereka di sebelah Jia Yifan dari Tiongkok (kedua dari kiri) dan Chen Qingchen (kiri) dari Tiongkok dengan medali perak dan Kim So-yeong dari Korea Selatan (2 kanan) dan Kong Hee-yong (kanan) dari Korea Selatan dengan medali perunggu mereka pada upacara selama Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sports Plaza di Tokyo pada 2 Agustus 2021. (Alexander NEMENOV/AFP)
Apriyani Rahayu dari Indonesia (ke-3 dari kanan) dan Greysia Polii dari Indonesia (ketiga dari kiri) berpose dengan medali emas bulu tangkis ganda putri mereka di sebelah Jia Yifan dari Tiongkok (kedua dari kiri) dan Chen Qingchen (kiri) dari Tiongkok dengan medali perak dan Kim So-yeong dari Korea Selatan (2 kanan) dan Kong Hee-yong (kanan) dari Korea Selatan dengan medali perunggu mereka pada upacara selama Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sports Plaza di Tokyo pada 2 Agustus 2021. (Alexander NEMENOV/AFP) (AFP/ALEXANDER NEMENOV)

Sementara itu Chen sebelumnya mengaku bahwa banyak orang tersinggung terkait kebiasaannya itu.

Menurutnya kata-kata tersebut ia lakukan sebagai motivasi selama pertandingan.

"Sebenarnya, itu hanya penyemangat diri untuk memenangkan poin," tulis Chen di Weibo.

"Saya akan menyesuaikan pengucapan saya," tambah Chen.

Frasa yang diucapkan Chen juga dianggap perkataan yang kurang sopan di China.

Namun biasanya, kata itu diucapkan untuk mengungkapkan keheranan dan kekaguman, serta tidak memiliki stigma yang sama dengan padanan dalam Bahasa Inggris.

Atlet Tiongkok lainnya, yakni Shi Zhiyong juga dikenal kerap mengucapkan kata tersebut hingga dijadikan meme oleh penggemarnya di China.

Apriyani Rahayu dari Indonesia dan Greysia Polii dari Indonesia (kiri) merayakan kemenangannya setelah memenangkan pertandingan final bulu tangkis ganda putri melawan Jia Yifan dari China dan Chen Qingchen dari China pada Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sports Plaza di Tokyo pada 2 Agustus 2021. (LINTAO ZHANG/POOL/AFP)
Apriyani Rahayu dari Indonesia dan Greysia Polii dari Indonesia (kiri) merayakan kemenangannya setelah memenangkan pertandingan final bulu tangkis ganda putri melawan Jia Yifan dari China dan Chen Qingchen dari China pada Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sports Plaza di Tokyo pada 2 Agustus 2021. (LINTAO ZHANG/POOL/AFP) (AFP/LINTAO ZHANG)

Baca juga: Hadiahi Rumah Elite di PIK 2 Buat Greysia/Apriyani, Apa Motivasi Agung Sedayu Group?

Baca juga: Kisah Apriyani Rahayu Menempa Diri di PB Jaya Raya, Jadi Atlet yang Jarang Pulang ke Rumah

Pada laga final badminton Olimpiade Tokyo 2020, ganda Indonesia yakni Greysia Polii/Apriyani Rahayu berhasil membawa pulang medali emas.

Greys/Apri mengalahkan Chen Qing Chen/Jia Yi Fan dalam dua set pertandingan, 21-19 dan 21-15.

Ini menjadi emas perdana dari kontingen Indonesia dalam Olimpiade.

Greysia/Apri sekaligus mencetak sejarah baru.

Keduanya menjadi ganda putri Indonesia pertama yang berhasil meraih medali emas untuk tanah air.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas