RI Dorong Utusan Khusus ASEAN Segera Lakukan Kunjungan ke Myanmar
Menlu RI mengingatkan komitmen Myanmar dan mengingatkan posisi Myanmar di kawasan.
Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Selangkah usai penunjukan Menlu Kedua Brunei Erywan Yusof sebagai utusan khusus ASEAN atau Special Envoy (SE), Indonesia (RI) mendorong utusan khusus untuk segera melakukan kunjungan ke Myanmar.
Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi menegaskan bahwa masih ada beratus atau beribu langkah yang harus dilakukan untuk menyelesaikan krisis yang terjadi di Myanmar.
"Indonesia juga menegaskan pentingnya special envoy segera lakukan kunjungan ke Myanmar dan lakukan dialog dengan semua pihak. Sekali lagi, dialog dengan semua pihak," ujar Retno pada konferensi pers, Kamis (5/8/2021).
Menlu RI juga mengingatkan komitmen Myanmar dan mengingatkan posisi Myanmar di kawasan.
Ia menekankan agar seluruh anggota ASEAN terus menekankan prinsip-prinsip yang harus dihormati.
Baca juga: Menlu Brunei Erywan Yusof Ditunjuk Jadi Utusan Khusus ASEAN untuk Bantu Akhiri Krisis di Myanmar
Retno mengatakan, ASEAN harus seirama dengan tujuan didirikannya asosiasi yang tercermin dalam piagam ASEAN.
"Jangan lupa ASEAN adalah asosiasi yang people centered dan rules-based," ujarnya.
Penunjukan special envoy yang memerlukan waktu yang cukup panjang memerlukan akses yang diberikan pihak Myanmar.
Menurutnya tanpa akses maka tidak mungkin utusan khusus akan dapat melakukan tugasnya.
"Indonesia harapkan kemajuan kerja SE sudah dapat dilaporkan pada pertemuan AMM yang akan datang yaitu di bulan September 2021," ujarnya.
RI juga mendorong penyegeraan bantuan kemanusiaan kepada rakyat Myanmar.
Menlu mengatakan Sekjen ASEAN dan AHA Centre akan segera menyusun modalitas pemberian bantuan kemanusiaan sehingga dapat menjangkau semua rakyat yang memerlukan.
"Secara khusus, dalam pertemuan dengan beberapa mitra ASEAN, masalah bantuan kemanusiaan untuk rakyat Myanmar ini sudah mulai juga dibahas," ujarnya.