Jelang Mosi Tidak Percaya September, PM Malaysia Muhyiddin Yassin Mengaku Tak Takut dan Tak Khawatir
Jelang mosi tidak percaya bulan September mendatang, PM Malaysia Muhyiddin Yassin menyebut itu adalah hal yang wajar di Parlemen.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Arif Fajar Nasucha
TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin mengatakan bahwa digelarnya mosi tidak percaya atau pemungutan suara untuk membuktikan suara mayoritas di parlemen adalah hal yang normal.
Ia juga mengaku tidak takut dan tidak khawatir karena masih memegang dukungan mayoritas, Malay Mail melaporkan.
"Ya, mosi kepercayaan perdana menteri adalah hal biasa di Parlemen, tetapi yang harus diperhatikan adalah situasi dan masalah negara saat ini."
"Bisakah negara menangani lebih banyak masalah jika ada perubahan (pemerintah) atau kekacauan politik?"
"Saya tidak mengantisipasi itu, tetapi itu dapat mempengaruhi Rencana Pemulihan Nasional (PPN) dan upaya lain seperti program vaksinasi," katanya kepada wartawan di kantor distrik Sungai Raya, Jumat (6/8/2021).
Baca juga: Mosi Tak Percaya PM Malaysia Muhyiddin Yassin Digelar September, Begini Respons Najib Razak
Baca juga: PM Malaysia Muhyiddin Yassin Tolak Mundur, Mosi Tak Percaya di Parlemen September Nanti
Namun demikian, Muhyiddin mengatakan dia akan menyerahkan sepenuhnya kepada kebijaksanaan anggota parlemen untuk memutuskan hal terbaik yang harus dilakukan.
Ia mengeluarkan pernyataan itu sebagai tanggapan atas pernyataan presiden UMNO Datuk Seri Ahmad Zahid Hamidi yang mempertanyakan dukungan mayoritas untuk perdana menteri dan mosi kepercayaan yang akan diajukan di Parlemen bulan depan.
Muhyiddin mengatakan usulan pengajuan mosi percaya untuknya di Parlemen telah menerima persetujuan Yang di-Pertuan Agong Al-Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah.
"Saya ingin menegaskan kembali bahwa saya telah melakukan audiensi dengan Raja yang berlangsung hampir satu jam beberapa hari yang lalu."
"Banyak hal yang dibahas dalam pertemuan itu, termasuk apakah saya memiliki dukungan yang cukup."
"Saya yakin bahwa sampai hari ini, saya masih memilikinya (dukungan mayoritas) meskipun ada pengumuman yang dibuat oleh pihak-pihak tertentu yang diduga menarik dukungan mereka kepada saya."
"Sesuatu tidak selalu seperti yang terlihat. Ini masalah politik dan karena itu Yang Mulia menyetujuinya (untuk dibawa ke Parlemen)," katanya.
Diberitakan sebelumnya, Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin menolak mundur di tengah banyaknya tekanan dari lawan politik.
Ia menyebut memiliki suara mayoritas dan akan membuktikannya di Parlemen pada bulan September mendatang.