Mantan PM Malaysia Najib Razak Sebut Dukungan Parlemen untuk Muhyiddin Kurang dari 100
Najib Razak berspekulasi bahwa Perdana Menteri Muhyiddin Yassin memiliki dukungan kurang dari 100 di Dewan Rakyat
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Miftah
Baca juga: Istri PM Singapura Puji Malaysia atas Meningkatnya Tingkat Vaksinasi Covid-19 Harian
Anggota parlemen dari UMNO, partai terbesar Malaysia, telah mengumumkan pada Selasa, mereka tidak lagi mendukung kepemimpinan Muhyiddin.
Mereka meninggalkan koalisi PN-nya dengan dukungan paling banyak 104 dari 220 anggota parlemen.
Namun Muhyiddin, yang juga Presiden Parti Pribumi Bersatu Malaysia bersikeras dalam pidatonya, dia masih memimpin mayoritas di Parlemen.
"Saya telah menerima sejumlah pernyataan undang-undang dari anggota parlemen yang meyakinkan saya bahwa saya masih memiliki dukungan mayoritas," katanya.
"Oleh karena itu, pengunduran diri saya ... tidak ada."
Baca juga: Pemerintah Johor Izinkan Warga Negara Malaysia yang Pulang dari Singapura untuk Karantina di Rumah
Baca juga: Pemerintah Johor Izinkan Warga Negara Malaysia yang Pulang dari Singapura untuk Karantina di Rumah
Namun para pemimpin di seluruh bangku oposisi yang beranggotakan 105 orang membantah menjanjikan dukungan mereka untuk Muhyiddin.
Mereka justru memintanya untuk membuktikan legitimasinya lebih cepat.
Veteran Partai Aksi Demokrat Lim Kit Siang mengatakan, Parlemen harus diadakan dalam dua minggu untuk mosi tidak percaya.
Sementara itu, mantan perdana menteri Najib Razak mempertanyakan "mengapa tidak sekarang" karena "dia yakin dia masih mendapat dukungan mayoritas".
"Dia bilang dia percaya masih ada dukungan mayoritas. Tapi dia berjanji pada YDP Agong akan mengusulkan mosi kepercayaan bulan September."
"Kenapa pula bukan sekarang mengingat kita baru masuk bulan Agustus?" tulis Najib Razak di Facebooknya, Rabu (4/8/2021).
Meskipun ada 11 anggota parlemen yang hadir pada Selasa malam ketika Presiden UMNO Zahid Hamidi mengumumkan, mereka tidak lagi mendukung Muhyiddin, Perdana Menteri mengatakan, Sultan Abdullah menyebutkan hanya 8 anggota parlemen yang telah menarik dukungan mereka dari pemerintah.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)
Berita lainnya seputar Konflik Politik di Malaysia