Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Adik Kim Jong Un Sebut Korea Selatan Pengkhianat karena Gelar Latihan Militer Bersama AS

Kim Yo Jong menyebut Korea Selatan berkhianat karena melakukan latihan militer gabungan bersama Amerika Serikat.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Arif Fajar Nasucha
zoom-in Adik Kim Jong Un Sebut Korea Selatan Pengkhianat karena Gelar Latihan Militer Bersama AS
Korea Summit Press Pool / AFP
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un (kiri) menandatangani buku tamu di sebelah saudara perempuannya Kim Yo Jong (kanan) selama KTT Antar-Korea dengan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in di gedung Peace House di sisi selatan desa Panmunjom pada tanggal 27 April 2018 

"Kegiatan pelatihan gabungan adalah keputusan bilateral ROK-AS, dan keputusan apa pun akan menjadi kesepakatan bersama," katanya.

Hal serupa dilakukan jubir Kementerian Pertahanan Korsel.

Seoul dan Washington merupakan sekutu dalam perjanjian.

AS menempatkan 28.500 tentaranya di wilayah Selatan untuk mengamankan Korsel dari ancaman nuklir dari Korut.

Kedua negara sebelumnya mengurangi latihan militer gabungan tahunan untuk melakukan perundingan nuklir dengan Pyongyang.

Sayangnya perundingan dengan jaminan keringanan sanksi terhadap Korut itu gagal pada 2019.

Diketahui PBB memberlakukan berbagai sanksi terhadap Korea Utara atas pengembangan senjata nuklir dan rudal balistiknya.

Foto yang disediakan oleh pemerintah Korea Utara menunjukkan kantor penghubung antar-Korea yang diledakkan Korea Utara pada Selasa (16/6/2020).
Foto yang disediakan oleh pemerintah Korea Utara menunjukkan kantor penghubung antar-Korea yang diledakkan Korea Utara pada Selasa (16/6/2020). (Korean Central News Agency/Korea News Service via AP)

Baca juga: Kim Jong Un Muncul dengan Perban di Leher, Spekulasi Kesehatannya Marak Kembali

Baca juga: Daftar Drama Korea Tayang Agustus 2021: Home Town Cha-Cha-Cha Rilis Tanggal 28

Berita Rekomendasi

Sementara AS dan juga telah memberlakukan sanksi tersendiri.

Menurut laporan The Guardian pada 4 Agustus 2021, Korea Utara ingin beberapa sanksi internasional dilonggarkan.

Salah satunya impor barang mewah seperti minuman keras hingga jas merek terkenal, sebelum melakukan pembicaraan nuklir dengan AS.

Pyongyang juga menyerukan pencabutan sanksi ekspor logam, impor bahan bakar olahan, dan kebutuhan lainnya.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas