CDC Amerika: Vaksin Covid-19 Aman Untuk Ibu Hamil dan Menyusui
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat menyatakan tiga vaksin Covid-19 yang ada di AS aman untuk ibu hamil dan menyusui
Editor: hasanah samhudi
TRIBUNNEWS.COM – Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat menyatakan bahwa tiga vaksin Covid-19 yang tersedia saat ini aman dan efektif bagi mereka yang sedang hamil.
Disebutkan, hingga saat ini, tidak ada masalah keamanan selama kehamilan telah dilaporkan dalam uji klinis vaksin atau selama delapan bulan pertama penggunaan secara luas di Amerika Serikat.
Data menunjukkan, tidak ada bukti bahwa suntikan vaksin berdampak pada kesuburan.
CDC menyebutkan bahwa vaksin Covid-19 juga tidak menyebabkan infeksi pada penerima, termasuk pada mereka yang sedang hamil atau bayinya, karena tidak satu pun dari ketiganya mengandung virus hidup.
Sebaliknya, data awal menunjukkan bahwa menerima dua dosis vaksin Pfizer-BioNTech dan Moderna selama kehamilan mengurangi risiko seseorang untuk terinfeksi.
Baca juga: Dokumen CDC: Varian Delta Menyebar Sama Cepat Seperti Cacar Air, Sebabkan Infeksi Lebih Parah
Baca juga: CDC AS Minta Warga Amerika yang Divaksinasi Penuh untuk Kembali Pakai Masker
Dikutip dari UPI, “Vaksinasi orang hamil membangun antibodi yang dapat melindungi bayi mereka," sebut CDC.
Berdasarkan temuan ini, CDC merekomendasikan agar semua orang berusia 12 tahun ke atas divaksinasi COVID-19.
"CDC mendorong semua orang hamil atau orang yang berpikir untuk hamil dan mereka yang menyusui untuk mendapatkan vaksinasi untuk melindungi diri mereka dari Covid-19," kata Direktur CDC Dr Rochelle Walensky dalam sebuah pernyataan.
"Vaksin aman dan efektif, dan tidak pernah lebih mendesak untuk meningkatkan vaksinasi karena kita menghadapi varian Delta yang sangat menular dan melihat hasil parah dari Covid-19 di antara orang hamil yang tidak divaksinasi," katanya.
Seperti diberikan, vaksin dua dosis dari Pfizer-BioNTech dan Moderna mendapat izin penggunaan darurat pada bulan Desember.
Baca juga: Cara Menggunakan Masker yang Benar Menurut CDC, Berikut Panduan Memakai Masker Dobel
Baca juga: CDC Tunda Terbitkan Panduan Vaksinasi Covid-19 bagi Warga AS yang Sudah Divaksin Penuh
Sedangkan vaksin satu dosis dari Johnson & Johnson menerima izin tersebut pada awal Februari.
Direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular, Dr Anthony Fauci, mengatakan Minggu (8/8/2021) bahwa perrsetujuan penuh dari satu atau lebih vaksin bisa datang segera setelah akhir bulan ini.
Prematur
Panduan CDC terkait vaksin untuk ibu hamil dan menyusui ini muncul pada hari yang sama terbitnya hasil penelitian oleh JAMA Network Open, yang menyebutkan terinfeksi virus selama kehamilan meningkatkan risiko kelahiran prematur.
Data yang dirilis CDC musim panas lalu juga menyebutkan, mereka yang hamil juga diyakini berisiko lebih tinggi terkena Coid-19 yang parah.
Karena risiko ini, sebut CDC, orang yang hamil di antara menerima dosis pertama dan kedua dari vaksin dua suntikan harus menyelesaikan proses untuk inokulasi penuh.
Baca juga: Setelah Divaksinasi, Orang Masih Bisa Terinfeksi Covid-19 Lagi, Ini Penjelasan CDC
Baca juga: Menurut CDC, Berikut 5 Persiapan Orang Tua Sebelum Anak Vaksin Covid-19
Menurut CDC, meskipun efek samping dapat terjadi setelah menerima salah satu vaksin Covid-19 yang tersedia, terutama setelah vaksin dua dosis kedua, mereka yang hamil belum melaporkan efek samping yang berbeda dari orang yang tidak hamil setelah diinokulasi dengan Moderna dan Pfizer- Vaksin BioNTech.
Terlepas dari temuan positif ini, CDC memperkirakan hanya sekitar 20 persen orang dewasa hamil berusia 20 hingga 49 tahun yang telah divaksinasi terhadap virus tersebut.
"Peningkatan penyebaran varian Delta yang sangat menular, rendahnya penyerapan di antara orang hamil dan peningkatan risiko penyakit parah dan komplikasi kehamilan terkait infeksi Covid-19 di antara orang hamil membuat vaksinasi untuk populasi ini lebih mendesak dari sebelumnya," kata CDC. (Tribunnews.com/UPI/Hasanah Samhudi)