Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Taliban Rebut Kota Terbesar Ke-2, Kedubes AS Minta Warganya Segera Tinggalkan Afghanistan

(Kedubes) Amerika Serikat (AS) di Kabul, Afghanistan telah mendesak semua warganya untuk segera meninggalkan negara itu, bahkan menawarkan memberikan

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Taliban Rebut Kota Terbesar Ke-2, Kedubes AS Minta Warganya Segera Tinggalkan Afghanistan
AFP
Seorang pejuang Taliban memegang granat berpeluncur roket (RPG) di Herat, kota terbesar ketiga di Afghanistan Jumat (13/8/2021), setelah pasukan pemerintah ditarik keluar sehari sebelumnya setelah berminggu-minggu dikepung. 

TRIBUNNEWS.COM, KABUL -  Kedutaan Besar (Kedubes) Amerika Serikat (AS) di Kabul, Afghanistan telah mendesak semua warganya untuk segera meninggalkan negara itu, bahkan menawarkan memberikan pinjaman uang tunai demi bisa membeli tiket pesawat jika mereka memerlukannya.

"Kedutaan Besar AS mendesak warga AS untuk segera meninggalkan Afghanistan menggunakan opsi penerbangan komersial yang tersedia," bunyi peringatan keamanan dari pos diplomatik pada hari Kamis kemarin.

Kedutaan menawarkan pinjaman kepada warga Amerika yang tidak mampu membeli tiket pesawat untuk pulang, dan bantuan visa imigran bagi anggota keluarga asing.

Peringatan itu keluar sesaat setelah Taliban mengklaim telah merebut Kandahar, kota terbesar kedua di Afghanistan.

Sebelumnya, mereka mengklaim kemenangan di kota Ghazni yang terletak 150 km atau 95 mil dari ibu kota.

Ghazni adalah ibu kota provinsi ke-10 Afghanistan yang jatuh ke tangan Taliban sejak dimulainya penarikan pasukan AS dari negara itu pada Mei lalu.

Baca juga: Taliban Rebut Kota Kandahar, Pejabat Melarikan Diri ke Bandara

Dikutip dari laman Russia Today, Jumat (13/8/2021), penarikan pasukan tersebut diperkirakan akan selesai pada akhir Agustus mendatang.

Berita Rekomendasi

Pejabat intelijen AS memperkirakan bahwa Taliban akan menguasai ibu kota dalam beberapa pekan hingga enam bulan ke depan.

Kendati demikian, beberapa ratus tentara AS tetap ditempatkan di Kabul, di kedutaan dan di bandara kota.

Namun, karyawan kedutaan yang dapat melakukan pekerjaan mereka dari jarak jauh telah disarankan untuk pergi pada April lalu.

Karena Departemen Luar Negeri AS menerima laporan terjadinya peningkatan kekerasan dan ancaman.

Tanpa dukungan AS, militer Afghanistan secara cepat tumbang dalam menghadapi ancaman Taliban.

Sedangkan pasukan yang ditempatkan di dekat perbatasan negara itu telah diusir ke negara-negara tetangga.

Sebelumnya, pada hari Kamis kemarin, Kedutaan AS di Kabul melaporkan bahwa pasukan Afghanistan yang menyerah, telah dieksekusi.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas