Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jika Taliban Kuasai Afghanistan, Para Wanita Takut Dieksekusi hingga Larangan Tak Boleh Keluar Rumah

Hanya dalam beberapa menit, segalanya berubah bagi penduduk Herat, kota terbesar ketiga di Afghanistan itu.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Jika Taliban Kuasai Afghanistan, Para Wanita Takut Dieksekusi hingga Larangan Tak Boleh Keluar Rumah
Wakil KOHSAR / AFP
Keluarga pengungsi internal Afghanistan, yang melarikan diri dari provinsi Kunduz, Takhar dan Baghlan karena pertempuran antara Taliban dan pasukan keamanan Afghanistan, berjalan di depan tenda sementara mereka di Sara-e-Shamali di Kabul pada 11 Agustus 2021. 

Kelompok itu pun perlahan mendekati ibu kota, Kabul.

Badan pengungsi PBB mengatakan hampir 250.000 warga Afghanistan telah meninggalkan rumah mereka sejak akhir Mei.

Warga khawatir Taliban akan menerapkan kembali interpretasi mereka yang ketat dan kejam tentang Islam.

Delapan puluh persen dari mereka yang mengungsi adalah perempuan dan anak-anak.

Sebelumnya, kelompok fundamentalis itu memerintah Afghanistan selama lima tahun sampai invasi AS pada 2001.

Selama waktu itu, Taliban melarang anak perempuan untuk mendapatkan pendidikan dan hak untuk bekerja.

Mereka bahkan tidak mau membiarkan para wanita bepergian ke luar rumah tanpa ditemani kerabat laki-laki.

Berita Rekomendasi

Taliban juga melakukan eksekusi publik yang kejam.

Seorang pejuang Taliban memegang granat berpeluncur roket (RPG) di Herat, kota terbesar ketiga di Afghanistan Jumat (13/8/2021), setelah pasukan pemerintah ditarik keluar sehari sebelumnya setelah berminggu-minggu dikepung.
Seorang pejuang Taliban memegang granat berpeluncur roket (RPG) di Herat, kota terbesar ketiga di Afghanistan Jumat (13/8/2021), setelah pasukan pemerintah ditarik keluar sehari sebelumnya setelah berminggu-minggu dikepung. (AFP)

Belum ada laporan yang dikonfirmasi tentang tindakan ekstrem itu di daerah-daerah yang baru-baru ini direbut oleh para pejuang Taliban.

Namun militan dilaporkan telah mengambil alih beberapa rumah dan membakar setidaknya satu sekolah.

Di sebuah taman di Kabul, yang diubah sejak minggu lalu menjadi tempat penampungan bagi para pengungsi, keluarga mengatakan kepada AP pada hari Jumat bahwa gadis-gadis yang mengendarai becak bermotor di provinsi Takhar utara dihentikan dan dicambuk karena mengenakan "sandal terbuka."

Seorang guru sekolah dari provinsi mengatakan tidak ada yang diizinkan pergi ke pasar tanpa pendamping laki-laki.

Sekitar 3.000 keluarga terutama dari provinsi utara baru-baru ini diambil alih oleh Taliban sekarang tinggal di tenda-tenda di dalam taman, beberapa tinggal di trotoar.

Zahra berhenti pergi ke kantor sekitar sebulan yang lalu ketika para militan mendekati Herat.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas