Setelah Rebut 18 dari 34 Provinsi, Taliban Luncurkan Serangan Baru di Kota Utama Afghanistan Utara
Taliban meluncurkan serangan baru di kota utama Afghanistan bagian utara setelah rebut 18 dari 34 provinsi.
Penulis: Rica Agustina
Editor: Sri Juliati
Amerika Serikat dan negara-negara lain berebut untuk menerbangkan warga negara mereka keluar dari Kabul menjelang serangan habis-habisan yang ditakuti.
Pukul 7.11 GMT atau 14.11 WIB
Taliban Luncurkan Serangan di Mazar-i-Sharif
Seorang pejabat Afghanistan mengatakan, Taliban melancarkan serangan multi-cabang di Mazar-i-Sharif, sebuah kota besar di Afghanistan utara yang dipertahankan oleh mantan panglima perang yang kuat.
Munir Ahmad Farhad, juru bicara gubernur provinsi di provinsi Balkh utara, mengatakan Taliban menyerang kota itu dari beberapa arah.
Presiden Afghanistan Ashraf Ghani telah terbang ke Mazar-i-Sharif pada hari Rabu untuk menggalang pertahanan kota, bertemu dengan beberapa komandan milisi, termasuk Abdul Rashid Dostum dan Ata Mohammad Noor, yang memimpin ribuan pejuang.
Pukul 7.09 GMT atau 14.09 WIB
Penyitaan Senjata Jadi 'Keuntungan Besar' bagi Taliban
Amerika Serikat menghabiskan miliaran untuk memasok militer Afghanistan dengan alat untuk mengalahkan Taliban.
Akan tetapi, penyerahan cepat angkatan bersenjata berarti bahwa persenjataan sekarang memicu keberhasilan Taliban.
Media sosial Taliban dibanjiri dengan video pejuang Taliban yang merebut gudang senjata, yang mayoritas dipasok oleh kekuatan Barat.
Rekaman tentara Afghanistan yang menyerah di utara kota Kunduz menunjukkan kendaraan tentara yang sarat dengan senjata berat dan dipasang dengan senjata artileri di tangan anggota kelompok tersebut.
Di kota barat Farah, para pejuang berpatroli di dalam mobil yang ditandai dengan elang yang menukik ke atas seekor ular, lambang resmi dinas intelijen negara itu.
Baca juga: Saat Taliban Maju di Afghanistan, Pengamat: Perang Saudara Mungkin Tinggal Menghitung Hari
Baca juga: AS Minta Taliban Tidak Serang Kedubesnya di Afghanistan, Kirim 3.000 Tentara untuk Evakuasi
Baca artikel lain seputar Konflik di Afghanistan
(Tribunnews.com/Rica Agustina)