Beredar Video Diduga Taliban Ambil Senjata Buatan AS dan Operasikan Helikopter
Dikabarkan di media sosial bahwa Khan dan pejabat lainnya dikirim ke Kabul menggunakan helikopter dengan membawa pesan untuk pemerintah Ghani.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Dewi Agustina
Perlu diketahui, Kandahar yang merupakan kota terbesar kedua di Afghanistan setelah Kabul dan menjadi pusat ekonomi di Selatan negara itu, telah jatuh ke tangan pemberontak pada 13 Agustus lalu.
Pemberontak Afghanistan ini dilaporkan kembali menguasai kota lainnya pada hari Sabtu kemarin, mereka disebut telah merebut Sharana, ibu kota provinsi Paktika.
Pada akhir pekan, Taliban telah berhasil merebut lebih dari setengah dari 34 ibu kota provinsi di Afghanistan.
Ini karena mereka hanya menghadapi sedikit perlawanan dari pasukan pemerintah dan milisi lokal.
Selain itu, para pemberontak tampaknya telah memperoleh persediaan senjata dalam jumlah besar yang ditinggalkan oleh Angkatan Bersenjata Afghanistan.
Lini masa Twitter pun dipenuhi dengan video dan foto pejuang Taliban yang memeriksa gudang senjata pemerintah dengan banyaknya persediaan senapan serta amunisi modern.
Tidak hanya itu, mereka juga berdiri di dekat kendaraan lapis baja, artileri, bahkan helikopter Black Hawk AS yang canggih.
Baca juga: Siapa Taliban dan Apa yang Terjadi saat Ini di Afghanistan? Berikut 5 Hal yang Perlu Diketahui
Satu cuitan diduga menunjukkan bahwa seorang pilot Afghanistan tengah mengangkut pejuang Taliban.
"Untuk pertama kalinya, para pejuang Taliban telah mengerahkan penerbangan. Dalam rekaman ini, awak salah satu helikopter Mi-17 Angkatan Udara Afghanistan, yang kini berada di sisi Taliban, sedang memindahkan para militan," cuit akun Twitter The RAGEX, pada 13 Agustus lalu.
Terlepas dari tekanan yang meningkat, Presiden Afghanistan Ashraf Ghani merilis pesan video yang telah direkam sebelumnya untuk rakyatnya.
Ia menyatakan bahwa remobilisasi Pasukan Pertahanan dan Keamanan Nasional Afghanistan (ANDSF) adalah prioritas utamanya.
Pidato video itu muncul di tengah meningkatnya desas-desus bahwa ia dapat mengundurkan diri saat Taliban mendekat.
Namun demikian, belum ada konfirmasi terkait kebenaran foto, video, atau informasi yang muncul di Twitter mengenai situasi terkini di negara itu.