Sederet Alasan PM Muhyiddin Mundur, Singgung Ada Pihak Serakah yang Ingin Rebut Kekuasaan
PM Malaysia Muhyiddin mundur dari jabatannya pada hari ini, singgung ada pihak serakah yang ingin rebut kekuasaan.
Penulis: Inza Maliana
Editor: Sri Juliati
Muhyiddin mengaku telah mencoba berbagai upaya untuk menyelamatkan pemerintah Perikatan Nasional (PN), setidaknya sampai tugas penanganan pandemi selesai.
Sayangnya, upaya tersebut terhalang oleh adanya pihak-pihak yang ingin merebut kekuasaan.
"Namun upaya ini tidak berhasil karena ada pihak-pihak yang serakah yang (lebih tertarik) merebut kekuasaan, daripada mengutamakan kehidupan dan penghidupan masyarakat," ujarnya, tanpa menyebut pihak-pihak terkait.
Dia mengatakan, dia bisa mengambil jalan keluar yang mudah dengan mengorbankan prinsip-prinsipnya dan tetap sebagai perdana menteri, tapi itu bukan pilihannya.
"Saya tidak akan pernah berkonspirasi dengan kelompok kleptokratis, mengganggu independensi peradilan dan membelakangi konstitusi federal hanya untuk tetap berkuasa," katanya.
Awal Mula Keruntuhan Kabinet Muhyiddin
Sebelumnya, Menteri Sains, Teknologi, dan Inovasi Khairy Jamaluddin ikut buka suara menanggapi mundurnya PM Muhyiddin.
Dalam tulisan di Instagram-nya, Khairy Jamaluddin mengucapkan terimakasih karena telah diberi kesempatan untuk mengabdi kepada negara.
"Kabinet telah mengajukan pengunduran diri kami kepada Agong. Terima kasih atas kesempatan untuk, sekali lagi, melayani bangsa. Semoga Tuhan memberkati Malaysia," tulisnya.
Sementara, pada Senin pagi, Muhyiddin memimpin rapat Kabinet, sebelum melanjutkan audiensi kerajaan dengan Raja Al-Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah.
Pengunduran diri perdana menteri terjadi di tengah permainan kekuatan politik yang sedang berlangsung di Malaysia.
Awal bulan ini, sejumlah anggota parlemen UMNO, yang dipimpin oleh presiden partai Ahmad Zahid Hamidi, menarik dukungan mereka untuk Muhyiddin, mengorbankan mayoritas parlemennya yang sudah tipis.
Baca juga: PM Malaysia Muhyiddin Yassin Dikabarkan akan Mengundurkan Diri Hari Ini, Disebut Kehabisan Pilihan
Perdana menteri awalnya bersikeras masih memimpin mayoritas parlemen.
Ia pun berjanji untuk membuktikan legitimasinya melalui mosi percaya yang dijadwalkan akan diajukan di parlemen pada 7 September.
Jumat lalu, Muhyiddin muncul dalam pidato yang disiarkan televisi untuk mencari dukungan bipartisan untuk bertahan dari mosi percaya diri.