Mata Uang Afghanistan Anjlok, Gubernur Bank Sentral Ajmal Ahmady Kabur Pakai Pesawat Militer
Seiring dengan adanya polemik Taliban yang menguasai ibu kota, membuat peningkatan gejolak politik mendorong mata uang negara ke rekor terendah.
Penulis: garudea prabawati
Editor: Tiara Shelavie
Semua layanan komersial telah ditangguhkan, dengan hanya penerbangan militer yang meninggalkan negara itu saat Inggris, AS, dan negara-negara barat lainnya memulangkan warganya.
Itu terjadi ketika Kementerian Pertahanan Inggris mengkonfirmasi warga negara Inggris pertama telah mendarat di pangkalan RAF Brize Norton setelah dievakuasi dari Kabul.
Baca juga: Menhan Inggris Tegaskan Pasukannya Tidak Akan Kembali Ke Afghanistan
Sementara itu di sisi lain, Taliban dalam sebuah pernyataan mengatakan kepada penduduk Kabul bahwa kehidupan dan harta benda mereka aman dan mereka dapat melanjutkan pekerjaan mereka.
Diberitakan sebelumnya Taliban berhasil menduduki ibu kota pada hari Minggu (15/8/2021), hal ini membuat Pemerintahan Afghanistan yang didukung Barat runtuh.
Dan juga Presiden Ashraf Ghani meninggalkan negara itu, mengakhiri masa pemerintahannya.
Berita soal Konflik di Afghanistan lainnya.
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)