Viral Foto 640 Warga Afghanistan Berdesakan Dalam Pesawat Kargo Militer AS
Viral foto yang disebut menujukkan ratusan warga Afghanistan berdesakan di dalam pesawat kargo militer AS.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Viral foto yang disebut menujukkan ratusan warga Afghanistan berdesakan di dalam pesawat kargo militer AS.
Dilansir The Guardian, mereka mencoba keluar dari negara setelah ibu kota Kabul jatuh di tangan Taliban.
Foto dari situs berita pertahanan dan keamanan AS Defense One diyakini menunjukkan 640 orang berdesakan dalam C-17 Globemaster III.
Ini menjadi jumlah terbanyak yang pernah ditampung pesawat semacam ini.
Baca juga: Taliban Berkuasa, Joe Biden Salahkan Presiden dan Militer Afghanistan yang Enggan Berjuang
Baca juga: Menhan Inggris: Taliban Pegang Kendali, Pasukan Inggris Tidak Akan Kembali Ke Afghanistan
Pejabat Pertahanan AS dilaporkan mengatakan bahwa para penumpang dievakuasi dari Kabul menuju Qatar pada Minggu (15/8/2021).
Banyak diantara penumpang adalah wanita dan anak-anak.
Sebenarnya, penerbangan ini tidak dimaksudkan untuk mengangkut banyak warga Afghanistan seperti dalam foto.
Namun masyarakat panik hingga merangsek ke dalam C-17.
Menurut seorang pejabat pertahanan, alih-alih memaksa para pengungsi keluar, kru pesawat memutuskan untuk tetap terbang.
"Sekitar 640 warga sipil Afghanistan turun dari pesawat ketika tiba di tujuannya," kata pejabat pertahanan itu, dikutip dari Defense One.
Foto pesawat C-17 ini adalah satu dari segelintir penerbangan yang berhasil lepas landas dengan ratusan penumpang di dalamnya.
Warga Afghanistan berlarian menuju bandara di Kabul pada Senin (16/8/2021).
Beberapa video viral menunjukkan orang-orang berpegangan di badan pesawat.
Dilaporkan ada dua orang yang meninggal karena terjatuh dari ketinggian saat pesawat lepas landas.
Video lain juga memperlihatkan ratusan warga Afghanistan berlari di samping pesawat induk militer AS saat mencoba untuk lepas landas.
Karena kekacauan itu, militer AS melakukan pengamanan di bandara.
Saat ini jalur udara menjadi satu-satunya cara untuk keluar dari Afghanistan, lantaran perbatasan darat sudah dikuasai Taliban.
Bandara sempat ditutup oleh militer agar tidak terjadi kerumunan.
Bandara kembali dibuka pada Selasa ini dan militer AS bertanggung jawab atas kontrol lalu lintas udara.
Biden Salahkan Presiden Ghani dan Militer Afghanistan
Presiden AS, Joe Biden membela keputusannya untuk mengakhiri Perang Afghanistan dengan menarik pasukan militer dari negara itu.
Kendati demikian Biden mengaku terkejut dengan kecepatan Taliban merebut kembali Afganistan setelah 20 tahun jatuh dari kekuasaan.
"(Runtuhnya pemerintah Afghanistan di tengah kemajuan cepat Taliban) terjadi lebih cepat dari yang kami perkirakan," kata Biden pada Senin (16/8/2021) setelah Taliban menguasai Kabul.
"Jadi apa yang terjadi? Para pemimpin politik Afghanistan menyerah dan melarikan diri dari negara itu. Militer Afghanistan menyerah, kadang-kadang tanpa berusaha melawan," kata Biden.
Dilansir Reuters, Biden menyalahkan para pemimpin politik Afghanistan yang melarikan diri dari negara.
Baca juga: Presiden AS Joe Biden Kirim Ucapan Selamat ke Jokowi dan Rakyat Indonesia
Baca juga: Penarikan Aman Militer, Staf dan Warga AS, Biden Tambah Pasukannya di Afghanistan Jadi 5.000
Dia juga menilai tentara Afghanistan yang telah dilatih AS enggan berjuang melawan militan.
Biden mengkritik dua pemimpin utama Afghanistan, Presiden Ashraf Ghani dan Abdullah Abdullah, kepala Dewan Tinggi untuk Rekonsiliasi Nasional Afghanistan.
Menurutnya, kedua tokoh pemerintahan ini menolak nasihatnya untuk mencari penyelesaian politik dengan Taliban.
Sebelumnya, Presiden Afghanistan Ashraf Ghani telah melarikan diri dengan dalih ingin menghindari pertumpahan darah.
Aksi ini dikecam warganya dan dinilai tidak patriotik serta menyedihkan.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)
Berita lainnya seputar Konflik di Afghanistan