Zabiullah Mujahid Muncul di Hadapan Publik Pertama Kali, Sebut Tak Ingin Warga Afghanistan Pergi
Juru Bicara Taliban, Zabiullah Mujahid akhirnya memunculkan dirinya ke hadapan publik pada Selasa (17/8/2021).
Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Juru Bicara Taliban, Zabiullah Mujahid akhirnya memunculkan dirinya ke hadapan publik pada Selasa (17/8/2021).
Diketahui selama ini Mujahid menjadi sosok yang misterius karena biasanya hanya mau memberikan suaranya saja via telepon.
Dalam kemunculan perdananya, Mujahid mengatakan pihaknya tidak ingin melakukan balas dendam kepada siapapun.
Selain itu Mujahid juga menyebutkan ia tidak ingin para pemuda Afghanistan pergi meninggalkan negaranya.
Baca juga: Taliban Kuasai Afghanistan, Imbau Pemerintah RI Tak Buru-buru Berikan Dukungan
Karena menurut Mujahid para pemuda Afghanistan ini adalah aset berharga, sehingga mereka harus tinggal di Afghanistan.
"Kami tidak ingin membalas dendam pada siapapun, dan para pemuda yang berbakat dan berasal dari tanah ini, kami tidak ingin mereka pergi, tidak pernah."
"Mereka adalah aset berharga kami, mereka harus tinggal di negara ini," kata Mujahid dalam tayangan video di kanal YouTube Kompas TV, Rabu (18/8/2021).
Baca juga: Kilas Balik Perjuangan Malala Yousafzai Hadapi Taliban, Kini Ragukan Janji Taliban Hormati Perempuan
Bahkan Mujahid juga telah menjamin akan memberikan amnesti kepada semua warga Afghanistan yang berada di pihak oposisi.
Baik yang bekerja sebagai penerjemah, terlibat dalam aksi militer, maupun yang membantu di sektor sipil.
"Saya ingin memberikan jaminan kepada semua rekan senegara yang berada di pihak oposisi sebagai penerjemah atau terlibat dalam aksi militer, atau membantu di sektor sipil. Kami telah memberi mereka semua amnesti," imbuhnya.
Baca juga: UPDATE Situasi Afghanistan, Janji-Janji Taliban hingga Evakuasi Pengungsi oleh Negara Barat
Berjanji Tak Akan Berikan Ancaman
Mujahid menegaskan pihaknya tidak akan ada yang pergi ke rumah-rumah warga, untuk mencari atau bertanya kepada mereka.
Terkait alasan mereka yang bekerja sebagai penerjemah atau yang menjadi pendukung pihak oposisi.
Oleh karena itu Mujahid pun meyakinkan bahwa pihaknya tidak akan memberikan ancaman kepada warga Afghanistan.