Bantah Kabur, Ashraf Ghani Bersumpah Akan Kembali Ke Afghanistan Tegakkan Keadilan Bagi Warganya
Presiden Afghanistan Ashraf Ghani yang kini mengasingkan diri berbicara kepada publik bahwa dirinya akan kembali ke Afghanistan dalam waktu dekat.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, ABU DHABI - Presiden Afghanistan Ashraf Ghani yang kini mengasingkan diri berbicara kepada publik bahwa dirinya akan kembali ke Afghanistan dalam waktu dekat.
Ia berjanji untuk memberikan 'keadilan' bagi semua warga negara Afghanistan.
"Saya sedang berkonsultasi dengan orang yang mengerti, sampai saya kembali nanti. Sehingga saya dapat melanjutkan upaya untuk memberikan keadilan bagi warga Afghanistan," kata Ghani, Rabu (18/8/2021).
Ghani menjelaskan alasannya memilih untuk meninggalkan negaranya.
Hal tersebut dilakukannya untuk mencegah pertumpahan darah lebih lanjut dan mencegah 'bencana besar' yang bisa saja terjadi setelah itu.
Dikutip dari laman Sputnik News, Kamis (19/8/2021), tidak jelas bagaimana Ghani akan dapat merebut kembali kursi kepresidenan dengan keberadaan pejabat Taliban di pucuk pimpinan.
Penasihat Keamanan Nasional untuk Gedung Putih, Jake Sullivan mengatakan selama pengarahan pada Selasa lalu Ghani 'tidak lagi menjadi faktor penting' di Afghanistan karena ia telah mengundurkan diri dan melarikan diri dari negara itu.
Pernyataan serupa pun ditegaskan kembali Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Amerika Serikat (AS) Wendy Sherman pada Rabu kemarin.
Baca juga: Video Detik-detik Wapres Afghanistan Kabur Pakai Helikopter Dikawal Sejumlah Pria Bersenjata
Terkait uang jutaan dolar AS yang diduga dibawanya saat kabur, Ghani menggarisbawahi bahwa tuduhan semacam itu sepenuhnya salah dan tidak berdasar.
"Itu bohong," tegas Ghani.
Laporan tentang Ghani yang melarikan diri dari Afghanistan dengan membawa banyak uang muncul sebelumnya dari Diplomat Rusia di Kabul yang mengatakan Ghani telah pergi membawa empat mobil yang telah diisi penuh dengan uang.
"Mereka mencoba memasukkan sebagian uang itu ke dalam helikopter, karena semuanya tidak muat, sebagian uang itu akhirnya ditinggalkan di landasan," kata pejabat itu.
Baca juga: Tolak Keinginan DK PBB, Taliban Deklarasikan Pembentukan Imarah Islam di Afghanistan
Ghani dituduh membawa lebih dari 169 juta dolar AS.