Sosok Zaki Anwari, Pesepakbola Afghanistan yang Jatuh dari Roda Pesawat Militer AS Saat Hendak Kabur
AS menerjunkan 4.500 tentara di Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul, di tengah upaya evakuasi warga mereka.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, KABUL - Seorang pesepak bola muda Afghanistan dilaporkan tewas terjatuh dari pesawat AS yang mengudara meninggalkan Afghanistan.
Zaki Anwari pernah bermain untuk tim belia Afghanistan, dengan penyebab kematiannya tidak diungkap otoritas setempat.
Sejak Taliban menguasai Afghanistan di akhir pekan lalu, ribuan warga mencoba melarikan diri dengan menumpangi pesawat negara Barat.
Para warga mencoba memanfaatkan kebijakan AS dan sekutunya yang mengevakuasi warganya, maupun penduduk Afghanistan yang membantu mereka.
Gambar dan video yang berseliweran pada Senin (16/8/2021) memperlihatkan ratusan orang berlarian di landasan pacu bandara.
Beberapa dari mereka mencoba meniki pesawat transportasi AS yang hendak mengudara.
Bahkan ada yang bergelantungan sisi pesawat.
Media lokal, disertai adanya video, melaporkan dua orang tewas karena terjatuh dari pesawat yang mengudara.
Militer AS juga mengonfirmasi mereka menemukan adanya mayat di roda pendaratan saat pendaratan darurat di Qatar.
Dalam pernyataan yang disuarakan di Facebook, Direktorat Jenderal Olahraga dan Pendidikan Fisik Afghanistan memberi penghormatan bagi Zaki.
"Semoga arwahnya beristirahat dalam damai, dan kami berdoa bagi keluarga, teman, dan koleganya," jelas badan olahraga tertinggi Afghanistan itu.
Baca juga: Penyanyi Pop Afghanistan Berhasil Melarikan Diri dari Taliban, Naik Pesawat Militer AS Bersama Suami
Dilansir BBC Kamis (19/8/2021), salah satu netizen menyebut kepergian pesepak bola 19 tahun itu sangatlah menyesakkan.
"Kenangan tentangmu akan selalu membekas di hati kami," kata salah satu warganet dalam unggahan di Instagram mereka.
AS menerjunkan 4.500 tentara di Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul, di tengah upaya evakuasi warga mereka.
Di tengah kekacauan tersebut, Presiden Joe Biden tetap mempertahankan keputusannya menarik pasukan AS dari Afghanistan.