Taliban Kian Beringas, Jurnalis dan Keluarganya Ditembak Mati, Gubernur Wanita Ditangkap
Taliban berhasil menduduki Kabul, Minggu (15/8/2021), setelah mengambil alih sebagaian besar wilayah Afghanistan.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, KABUL - Janji petinggi Taliban akan menjadi lebih baik saat menjalankan pemerintahan Afghanistan tampaknya hanya isapan jempol belaka.
Belum sepekan mengambilalih pemerintahan Afghanistan, kini Taliban mulai beringas.
Pasukan Taliban tak segan-segan membunuh lawan politik atau mereka yang dulu menentang keberadaan Taliban.
Keluarga Jurnalis Dibunuh
Para jurnalis dan keluarganya di Afghanistan kini tak bisa hidup tenang.
Nyawa mereka dalam ancaman besar.
Kemarin diberitakan, pasukan Taliban membunuh satu keluarga jurnalis DW.
Sementara jurnalis sendiri saat ini belum diketahui keberadaannya meski beberapa informasi menyebutkan jurnalis tersebut saat ini sedang bekerja di Jerman.
Itu dilakukan para pasukan Taliban saat menggeledah rumah-rumah di Kabul, Ibu Kota Afghanistan.
Baca juga: Ibu-ibu di Afghanistan Berusaha Lindungi Bayinya dari Tembakan Tentara Taliban
Direktur Jenderal DW, Peter Limbourg, berang dan mengecam keras aksi tersebut.
Dia meminta pemerintah Jerman untuk mengambil tindakan.
"Ini membuktikan bahaya besar mengancam semua karyawan kami dan keluarga mereka di Afganistan. Jelas bahwa Taliban sudah melakukan serangan terorganisir memburu para jurnalis, baik yang ada di Kabul maupun di provinsi-provinsi lain," ujarnya.
Selain jurnalis DW Jerman, Taliban juga menculik jurnalis dari televisi swasta Ghargasht TV.
Demikian pula pemimpin radio swasta Paktia Ghag Radio Afghanistan ditembak mati oleh kelompok Taliban.