Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Drone AS Ledakkan Mobil ISIS-K: Amerika Selidiki Kemungkinan Korban Warga Sipil

Drone AS ledakkan mobil ISIS-K yang diduga akan melakukan serangan lanjutan, dan militer AS menyelidiki kemungkinan korban sipil,termasuk anak-anak

Editor: hasanah samhudi
zoom-in Drone AS Ledakkan Mobil ISIS-K: Amerika Selidiki Kemungkinan Korban Warga Sipil
AFP
Pejuang Taliban berpatroli di sebuah jalan di Kabul pada 29 Agustus 2021, saat ancaman bom bunuh diri membayang-bayangi detik-detik akhir penarikan pasukan AS dari Afghanistan. 

Urban mengatakan pihak berwenang terus menilai kemungkinan korban sipil, meskipun kami tidak memiliki indikasi saat ini.

Baca juga: Penjemputan WNI dari Afghanistan Dilakukan di Tengah Kondisi Bandara Kabul Mencekam

Baca juga: AS Sebut Afiliasi ISIS Akan Serang Bandara Kabul Saat Penarikan NATO

Media Afghanistan melaporkan pada hari Minggu (29/8/2021) bahwa setidaknya empat anak tewas dalam serangan udara yang menghancurkan dua kendaraan dan bagian dari sebuah bangunan tempat tinggal.

CBS mengatakan bahwa ukuran ledakan sekunder menunjukkan bahwa serangan AS menghancurkan bom mobil yang terisi penuh, dan tidak hanya membunuh seorang pembom bunuh diri yang mengendarai mobil.

Serangan udara itu terjadi dua hari sebelum batas waktu Amerika Serikat menarik pasukannya dari Afghanistan pada Selasa (31/8/2021) besok.

Sebelumnya ISIS-K mengklaim bertanggung jawab atas serangan bom bunuh diri di Bandara Kabul pada Kamis pekan lalu.

Serangan itu menewaskan 175 orang, termasuk 13 personel militer AS.

Baca juga: Ledakan Bom di Bandara Kabul Diyakini Dilakukan oleh ISIS-K, Biden: Kami akan Buat Kalian Membayar

Pada hari Sabtu Biden memperingatkan lebih banyak serangan dari kelompok itu.

Berita Rekomendasi

"Situasi di lapangan terus menjadi sangat berbahaya, dan ancaman serangan teroris di bandara tetap tinggi," kata Biden, dilansir dari Al Jazeera.

“Komandan kami memberi tahu saya bahwa serangan sangat mungkin terjadi dalam 24 hingga 36 jam ke depan,” katanya.

Kedutaan AS di Kabul kemudian mengeluarkan peringatan ancaman yang kredibel di area tertentu di bandara.

AS dan sekutunya telah membawa sekitar 114.400 orang, warga negara asing dan warga Afghanistan yang rentan, ke luar negeri dalam dua minggu terakhir tetapi puluhan ribu orang yang ingin pergi akan tertinggal. (Tribunnews.com/dari berbagai sumber/Hasanah Samhudi)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas