Drone AS Serang Mobil ISIS yang Berisi Bahan Peledak di Dekat Bandara Kabul Afghanistan
Amerika Serikat melancarkan serangan drone terhadap sebuah mobil yang membawa bahan peledak di dekat Bandara Kabul, Afghanistan.
Editor: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, KABUL - Amerika Serikat melancarkan serangan dengan menggunakan drone terhadap sebuah mobil yang membawa bahan peledak di dekat bandara Kabul, Afghanistan, Minggu (29/8/2021).
Mobil berisi bahan peledak tersebut disebut hendak melancarkan aksi serangan bom bunuh diri ke bandara Kabul.
Serangan yang dilancarkan militer Amerika Serikat tersebut terjadi sekira satu kilometer dari bandara Kabul.
France24 melaporkan serangan itu tampaknya terjadi di daerah utara sedikit diluar bandara Kabul.
"Itu adalah ledakan yang sangat, sangat besar," kata jurnalis France24, seraya menambahkan Taliban juga sudah memastikan peristiwa itu adalah serangan udara Amerika Serikat.
“Pembom bunuh diri berada di dalam mobil (yang sarat bom), ledakannya sangat besar,” kata jurnalis France24, Cyril Payen.
Kapten Angkatan Laut AS Bill Urban, Juru Bicara Komando Pusat militer Amerika, seperti dilansir Associated Press, menyebut serangan pesawat tak berawak itu adalah tindakan yang diambil untuk membela diri.
Baca juga: Detik-detik AS Resmi Keluar dari Afghanistan, Taliban Bersiap Mengambil Alih Bandara Kabul
Dia mengatakan pihak berwenang terus memantau kemungkinan korban warga sipil, meskipun tidak memiliki indikasi (adanya korban sipil) saat ini.
“Kami yakin kami berhasil menghantam target,” kata Urban.
"Ledakan sekunder yang signifikan dari kendaraan menunjukkan adanya sejumlah besar bahan peledak," lanjut dia.
Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid sebelumnya mengatakan, serangan Amerika Serikat itu menargetkan seorang pembom bunuh diri yang mengendarai bom mobil.
Serangan itu adalah yang kedua oleh Amerika Serikat sejak bom bunuh diri di bandara.
Baca juga: BREAKING NEWS: Ledakan Keras Terjadi di Dekat Bandara Kabul Afghanistan, Diduga Serangan Roket
Pada hari Sabtu, serangan di provinsi Nangarhar menewaskan dua orang anggota Negara Islam Khorasan atau IS-K yang diyakini terlibat dalam merencanakan serangan terhadap Amerika Serikat di Kabul.
Ekstremis Sunni ISIS, yang memiliki hubungan dengan afiliasi kelompok yang lebih terkenal di Suriah dan Irak, melakukan serangkaian serangan brutal, terutama menargetkan minoritas Muslim Syiah Afghanistan, termasuk serangan tahun 2020 di sebuah rumah sakit bersalin di Kabul di mana mereka membunuh wanita dan bayi.
Baca juga: Update Konflik di Afghanistan: Taliban Peringatkan Kemungkinan Adanya Serangan Lanjutan ISIS-K
Taliban kini berperang melawan militan Negara Islam ISIS di Afghanistan, di mana Taliban merebut kembali kendali hampir 20 tahun setelah mereka digulingkan dalam invasi pimpinan AS.
Amerika masuk setelah serangan 9/11, yang diatur oleh Al-Qaeda saat itu mendapat perlindungan kelompok Taliban untuk beroperasi di Afghanistan.
Penulis : Edwin Shri Bimo
Berita ini sudah tayang di kompas.tv dengan judul Drone AS Serang Mobil ISIS yang Penuh Peledak di Luar Bandara Kabul, Timbulkan Ledakan Dahsyat