Taliban Salahkan Ashraf Ghani yang Tinggalkan Afghanistan, Dianggap Jadi Penyebab Kekacauan Negara
Taliban menilai kepergian Ashraf Ghani dari Afghanistan begitu saja menjadi penyebab kekacauan negara.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
"(Ekonomi) akan kembali normal begitu sistem pemerintahan mulai berfungsi," ujarnya.
Detik-detik AS Resmi Keluar dari Afghanistan
Taliban mulai menutup bandara Kabul bagi warga Afghanistan yang ingin ke luar negeri, bertepatan dengan AS yang akan segera mengakhiri penerbangan.
Dilansir Al Jazeera, pemerintah AS berjanji akan bekerja sama dengan Taliban untuk mengizinkan warga Afghanistan yang sempat bekerja pada pihak asing pergi setelah tenggat waktu penarikan pasukan.
Meskipun sebagian besar militer sekutu telah menyelesaikan penerbangan evakuasi, AS berencana menunggu hingga batas waktu.
Sementara itu, Inggris telah melakukan penerbangan terakhir pada Sabtu (28/8/2021).
Kendati demikian, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan akan mengevakuasi orang-orang yang terancam oleh Taliban.
Baca juga: Drone AS Serang Mobil ISIS yang Berisi Bahan Peledak di Dekat Bandara Kabul Afghanistan
Baca juga: SOSOK Fawad Andarabi, Penyanyi Folk Asal Afghanistan yang Disebut Telah Tewas Dibunuh Taliban
Johnson membahas evakuasi ini dengan Kanselir Jerman Angela Merkel dan Perdana Menteri Belanda Mark Rutte dalam panggilan telepon pada Sabtu.
Disisi lain, juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid, pada Sabtu mengatakan pasukannya telah memegang beberapa posisi di bandara.
Kini mereka siap mengambil alih secara damai saat pasukan AS keluar.
Namun juru bicara Pentagon, John Kirby, membantah klaim tersebut.
Taliban Dirikan Pos di Area Bandara
Sementara itu, Taliban telah mengerahkan pasukan tambahan di luar bandara untuk mencegah kerumunan pasca pemboman pada Kamis (26/8/2021).
Pos-pos pemeriksaan baru bermunculan di sepanjang jalan menuju bandara.