Wanita Selandia Baru Dilaporkan Meninggal usai Menerima Vaksin Covid-19 Pfizer
Selandia Baru melaporkan kasus pertama kematian terkait dengan vaksin Covid-19 Pfizer.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Pravitri Retno W
Vaksin dinilai mampu mengurangi risiko sakit parah jika terinfeksi virus corona.
Gejala miokarditis dapat mencakup nyeri dada onset baru, sesak napas, dan detak jantung tidak normal.
Para ahli meminta masyarakat yang mengalami gejala ini setelah vaksinasi untuk segera mencari pertolongan medis.
Pada Senin (30/8/2021), pejabat Selandia Baru mengaku tetap yakin menggunakan vaksin Pfizer untuk program vaksinasi Covid-19.
Menurut Universitas Johns Hopkins, negara itu telah mencatat 3.465 kasus Covid-19 dan 26 kematian sejauh ini.
Selandia Baru sempat menuai pujian di awal pandemi karena penanganan yang sigap dan cepat.
Namun program vaksinasi dinilai lambat, meskipun belakangan sudah lebih cepat.
Baca juga: Selandia Baru Longgarkan Lockdown, Auckland Masih Ditutup
Baca juga: PPKM Berakhir Besok, Simak Data Kasus Corona Sepekan Terakhir dan Sorotan Jokowi soal Kasus Kematian
Lebih dari 3 juta dosis vaksin telah diberikan, dan 23% populasi telah divaksinasi lengkap.
Lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi di Selandia Baru belakangan ini dikaitkan dengan varian Delta.
Saat ini ada lebih dari 560 kasus Covid-19 di negara berpenduduk sekitar 5 juta orang itu.
Pembatasan akan dilonggarkan pada Selasa, kecuali kota terbesar yakni Auckland.
Berita terkait Virus Corona
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.