Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Waspada Covid Varian Baru C.1.2 yang Paling Bermutasi, Dari Afsel Kini Sudah Ada di Inggris dan Cina

Dikutip dari The Sun, Varian Covid baru ini adalah varian yang "paling bermutasi sejauh ini", para ilmuwan telah memperingatkan.

Penulis: Muhammad Barir
zoom-in Waspada Covid Varian Baru C.1.2 yang Paling Bermutasi, Dari Afsel Kini Sudah Ada di Inggris dan Cina
boldsky.com
Ilustrasi Virus Corona 

TRIBUNNEWS.COM, LONDON - Sejumlah pakar mewaspadai penyebaran virus Covid-19 Varian baru yang mereka nilai 'paling bermutasi sejauh ini'.

Para ilmuwan memperingatkan varian baru tersebut sudah ada di Inggris.

Dikutip dari The Sun, Varian Covid baru ini adalah varian yang "paling bermutasi sejauh ini", para ilmuwan telah memperingatkan.

Virus itu sudah ada di Inggris, dengan kasus-kasus virus yang menyebar lebih cepat dipantau dengan cermat.

Varian Covid ini, dijuluki C.1.2, pertama kali ditemukan di Afrika Selatan, dan telah dikaitkan dengan peningkatan penularan.

Itu bisa lebih menular daripada mutasi virus varian lain dan memiliki potensi untuk menghindari efek vaksin, sesuatu yang dikhawatirkan oleh para ilmuwan.

Strain ini pertama kali diidentifikasi oleh para ilmuwan di Afrika Selatan pada bulan Mei.

Berita Rekomendasi

Sejak itu telah ditemukan di Inggris, Cina, Republik Demokratik Kongo, Mauritius, Selandia Baru, Portugal dan Swiss.

Para ilmuwan mengatakan dalam sebuah laporan, yang diterbitkan dalam jurnal Nature.

"Kami menggambarkan dan mengkarakterisasi garis keturunan SARS-CoV-2 yang baru diidentifikasi dengan beberapa mutasi lonjakan yang kemungkinan telah muncul di wilayah metropolitan utama di Afrika Selatan setelah gelombang pertama penyebaran virus. epidemi, dan kemudian menyebar ke beberapa lokasi dalam dua provinsi tetangga," demikian laporan tersebut.

"Kami menunjukkan bahwa garis keturunan ini telah berkembang pesat dan menjadi dominan di tiga provinsi, pada saat yang sama terjadi kebangkitan infeksi yang cepat" sambung laporan itu.

"Meskipun impor penuh dari mutasi belum jelas, data genomik dan epidemiologis menunjukkan bahwa varian ini memiliki keunggulan selektif—dari peningkatan penularan, pelepasan kekebalan atau keduanya."

Para ilmuwan menemukan varian memiliki tingkat mutasi sekitar 41,8 mutasi per tahun.

Itu hampir dua kali lipat tingkat mutasi global saat ini terlihat pada yang lain sejauh ini.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas