Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Korea Utara Tolak Tawaran Vaksin Sinovac, Sebut Sebaiknya Diberikan ke Negara yang Lebih Membutuhkan

Korea Utara menolak hampir 3 juta dosis vaksin Covid-19 dari Sinovac, menyebut vaksin itu sebaiknya dikirim ke negara lain yang terkena dampak parah

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
zoom-in Korea Utara Tolak Tawaran Vaksin Sinovac, Sebut Sebaiknya Diberikan ke Negara yang Lebih Membutuhkan
STR / AFP
Foto yang diambil pada 30 Maret 2021 ini menunjukkan seorang anggota staf medis bersiap untuk memberikan dosis vaksin virus Corona Covid-19 Sinovac di sebuah universitas di Qingdao di provinsi Shandong timur China. 

Lebih dari 80 negara menggunakan vaksin Covid-19 dari China ini, termasuk banyak negara di Asia, di antaranya Indonesia, Thailand, Malaysia, Vietnam, dan Filipina.

Namun, beberapa negara yang memilih vaksin dari China yang memiliki tingkat vaksinasi yang tinggi, masih saja mencatat lonjakan jumlah infeksi.

Misalnya, Chili memberlakukan kembali jam malam dan mengembalikan pembatasan bepergian sebagai tanggapan terhadap varian Delta, yang lebih mudah menular daripada varian sebelumnya.

Lebih dari 70% orang Chili telah divaksinasi lengkap, sebagian besar dengan vaksin Sinovac.

Seychelles dan Mongolia, sementara itu, baru-baru ini mencatat beberapa peningkatan tertinggi dalam kasus per kapita, meskipun populasi mereka kecil.

Kedua negara itu sangat bergantung pada Sinopharm dan program vaksinasi mereka cukup tinggi.

Sebanyak 68% orang dewasa divaksinasi lengkap di Seychelles sementara 55% di Mongolia.

Berita Rekomendasi

Thailand telah mengubah kebijakan vaksinnya untuk mencampur Sinovac dengan vaksin AstraZeneca dalam upaya untuk meningkatkan perlindungan setelah ratusan pekerja medis terjangkit Covid-19 meskipun telah divaksinasi penuh dengan Sinovac.

Sementara di Indonesia, asosiasi dokter dan perawat utama mengatakan setidaknya 30 petugas kesehatan meninggal meski menerima dua dosis vaksin Sinovac.

Jadi Apakah Vaksin Ini Kurang Efektif?

Vaksin bukan satu-satunya faktor untuk menjelaskan apa yang terjadi di negara-negara tersebut.

Salah satu alasannya mungkin karena kemanjuran vaksin mungkin berkurang atau tidak efektif terhadap varian baru.

Pfizer baru-baru ini mengatakan bahwa mereka akan meminta izin untuk suntikan booster di Amerika Serikat untuk meningkatkan kekebalan.

Di Indonesia, asosiasi dokter mengatakan, penyakit penyerta (komorbid) mungkin berperan dalam kematian para petugas medis.

Di Chili, beberapa ahli menyebut lonjakan kasus terjadi setelah orang-orang langsung mengabikan protokol kesehatan setelah mendapatkan dosis pertama vaksin.

Prof Ben Cowling, kepala epidemiologi dan biostatik di University of Hong Kong, mengatakan meskipun memiliki "kemanjuran sederhana" terhadap gejala Covid, baik Sinovac dan Sinopharm memberikan "tingkat perlindungan yang sangat tinggi" terhadap penyakit parah.

"Itu berarti bahwa vaksin yang tidak aktif ini telah menyelamatkan banyak nyawa," katanya kepada BBC.

Bagaimana Varian Mempengaruhi Vaksin

Sinovac dan Sinopharm hanya menguji kemanjuran vaksin terhadap virus yang pertama kali ditemukan di kota Wuhan di China.

Tidak ada data baru yang dipublikasikan tentang bagaimana efektivitas mereka terhadap varian baru.

Berdasarkan penelitian yang mencoba memodelkan perlindungan kekebalan dari virus, Prof Cowling memperkirakan perlindungan yang ditawarkan oleh vaksin "virus yang tidak aktif" terhadap varian Delta bisa 20% lebih rendah dibandingkan dengan varian aslinya.

Perhitungannya menunjukkan pengurangan yang lebih besar terhadap varian Beta yang pertama kali ditemukan di Afrika Selatan, yang merupakan salah satu yang paling berbeda dari virus aslinya.

Profesor Jin Dong-yan, seorang ahli virologi juga dari Universitas Hong Kong, mengatakan kepada BBC bahwa "diperkirakan" kemanjuran vaksin China akan turun terhadap varian baru, termasuk Delta.

Tetapi, dia mengatakan "Sinovac dan Sinopharm adalah vaksin yang baik" dan orang-orang yang tidak memiliki akses ke vaksin dengan kemanjuran yang lebih tinggi harus tetap menerima suntikan tersebut.

Namun, mereka harus terus mengikuti aturan jarak sosial dan langkah-langkah lain untuk mengekang infeksi.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Berita lainnya seputar Vaksin Sinovac

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas