Korea Utara Tolak Tawaran Vaksin Sinovac, Sebut Sebaiknya Diberikan ke Negara yang Lebih Membutuhkan
Korea Utara menolak hampir 3 juta dosis vaksin Covid-19 dari Sinovac, menyebut vaksin itu sebaiknya dikirim ke negara lain yang terkena dampak parah
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
Efikasi Vaksin Sinovac
WHO mengatakan penelitian menunjukkan vaksin Sinovac mencegah penyakit simtomatik pada 51% dari mereka yang divaksinasi.
Selain itu, Sinovac juga 100% mencegah terjadinya Covid-19 yang parah dan rawat inap pada populasi yang diteliti, untuk orang dewasa berusia 18 tahun ke atas.
WHO menambahkan, hanya beberapa orang dewasa di atas usia 60 yang terdaftar dalam uji klinis, sehingga kemanjuran tidak dapat diperkirakan untuk kelompok usia tersebut.
Menurut penelitian yang diterbitkan dalam New England Journal of Medicine, di Chili, Sinovac memiliki tingkat efikasi 65,9% terhadap Covid-19, efektif 87,5% mencegah rawat inap dan 86,3% efektif mencegah kematian.
Namun, hanya sedikit data tentang efektivitasnya terhadap varian Delta.
Sinopharm
WHO juga telah menyetujui vaksin Sinopharm, yang diproduksi oleh perusahaan milik negara.
Seperti Sinovac, Sinopharm adalah vaksin tidak aktif yang memicu produksi antibodi yang melawan virus corona.
Virus itu dibunuh sebelum disuntikkan ke tubuh orang, sehingga tidak bisa menularkan Covid-19.
Pada saat itu, WHO mengatakan: "Kemanjuran vaksin untuk penyakit simtomatik dan rawat inap diperkirakan 79%, dengan semua kelompok usia."
Sekali lagi WHO menyebut bahwa tidak cukup data pada kelompok usia di atas 60-an yang terdaftar dalam uji klinis.
Namun, vaksinasi untuk kelompok umur itu tetap direkomendasikan.
Negara-negara yang Gunakan Vaksin Sinovac dan Sinopharm
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.