Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pemimpin Oposisi Serukan Negosiasi untuk Damai, tapi Taliban Ingin Mereka Menyerahkan Diri atau Mati

Pemimpin oposisi di Lembah Panjshir menyerukan negosiasi untuk mengakhiri pertempuran, tetapi Taliban ingin mereka menyerah karena sudah yakin menang

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Miftah
zoom-in Pemimpin Oposisi Serukan Negosiasi untuk Damai, tapi Taliban Ingin Mereka Menyerahkan Diri atau Mati
AFP
Ahmad Massoud, peimpin NRF, putra dari Ahmad Shah Massoud. Pemimpin oposisi di Lembah Panjshir menyerukan negosiasi untuk mengakhiri pertempuran, tetapi Taliban ingin mereka menyerah karena sudah yakin menang 

Baca juga: Satu-satunya Provinsi Belum Takluk, Taliban Incar Pemimpin Perlawanan di Panjshir, Ahmad Massoud

Namun sebagai tanggapan, salah satu komandan Taliban, Maulawi Mohammed Faruq, mengatakan kepada The Times:

"Pesan kami kepada para pemimpin perlawanan Panjshir adalah 'menyerah'."

"Kami tidak ingin membunuh kalian... tapi kalian harus menyerah."

"Kemenangan kami tak terelakkan."

Kelompok perlawanan Afghanistan dan pasukan anti-Taliban terlibat dalam Latihan militer di daerah Malimah di Distrik Dara di Provinsi Panjshir pada Kamis (2/9/2021).
Kelompok perlawanan Afghanistan dan pasukan anti-Taliban terlibat dalam Latihan militer di daerah Malimah di Distrik Dara di Provinsi Panjshir pada Kamis (2/9/2021). (AFP)

Akan tetapi, baik Saleh dan Massoud telah berjanji mereka tidak akan pernah menyerah kepada Taliban.

Saleh pernah menulis cuitan bulan lalu bahwa dia tidak akan pernah, dan dalam keadaan apa pun tunduk pada teroris Taliban.

BERITA REKOMENDASI

Krisis Ekonomi di Afghanistan

Saat ini, Afghanistan bergulat dengan krisis ekonomi, yang telah dibuat berantakan oleh jatuhnya pemerintah Ghani dan perebutan kekuasaan oleh Taliban bulan lalu.

Banyak bank di Kabul dan kota-kota Afghanistan lainnya masih tutup dan pasokan uang tunai menipis dalam waktu singkat.

Penutupan bandara juga mengancam penyaluran bantuan kemanusiaan.

Sepertiga dari negara itu menghadapi kerawanan pangan dan ekonomi, menurut Program Pangan Dunia.


Meski begitu, beberapa penerbangan dilanjutkan pada hari Sabtu antara Kabul dan tiga kota provinsi besar.

Taliban, yang memasuki Kabul tiga minggu lalu, belum menyelesaikan rezim baru mereka namun berjanj untuk lebih moderat.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas