Sayed Sadaat, Mantan Menteri Afghanistan yang Kini Jadi Kurir Pengantar Makanan di Jerman
Sayed Sadaat dulunya seorang menteri komunikasi Afghanistan sebelum akhirnya pindah ke Jerman demi masa depan yang lebih baik.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Miftah
Setiap hari Sadaat belajar bahasa Jerman selama empat jam di sekolah bahasa sebelum memulai shift malam enam jam untuk mengantarkan makanan.
"Beberapa hari pertama menyenangkan tetapi sulit," katanya, menggambarkan tantangan belajar bersepeda di lalu lintas kota.
"Semakin Anda pergi keluar dan semakin banyak Anda melihat orang, semakin banyak Anda belajar," katanya.
Kondisi Afghanistan Saat Ini dan Janji-janji Taliban
Saat ini, Afghanistan bergulat dengan krisis ekonomi, yang telah dibuat berantakan oleh jatuhnya pemerintah Ghani dan perebutan kekuasaan oleh Taliban bulan lalu.
Banyak bank di Kabul dan kota-kota Afghanistan lainnya masih tutup dan pasokan uang tunai menipis dalam waktu singkat.
Penutupan bandara juga mengancam penyaluran bantuan kemanusiaan.
Sepertiga dari negara itu menghadapi kerawanan pangan dan ekonomi, menurut Program Pangan Dunia.
Meski begitu, beberapa penerbangan dilanjutkan pada hari Sabtu antara Kabul dan tiga kota provinsi besar.
Taliban, yang memasuki Kabul tiga minggu lalu, belum menyelesaikan rezim baru mereka namun berjanj untuk lebih moderat.
Pada 1990-an, ketika kelompok itu terakhir kali menguasai negara, mereka memberlakukan kontrol ketat di seluruh masyarakat.
Perempuan tidak diberi pekerjaan dan pendidikan, laki-laki dipaksa untuk menumbuhkan janggut, televisi serta musik dilarang.
Dalam minggu-minggu sejak mereka mengambil alih kekuasaan, perubahannya beragam.
Pegawai pemerintah termasuk wanita telah diminta untuk kembali bekerja, tetapi beberapa wanita kemudian diperintahkan pulang oleh Taliban berpangkat rendah.