6 Tahanan Palestina Berhasil Kabur dari Penjara Keamanan Tinggi Israel, Keluar Lewat Terowongan
Sebanyak enam tahanan Palestina berhasil melarikan diri dari penjara keamanan tinggi di Israel utara pada Senin (6/9/2021).
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Sebanyak enam tahanan Palestina berhasil melarikan diri dari penjara keamanan tinggi di Israel utara pada Senin (6/9/2021).
Para tahanan ini melarikan diri dari Penjara Gilboa, yang diyakini memiliki tingkat keamanan tinggi di Israel.
"Semalam, kami menerima sejumlah laporan tentang sosok mencurigakan di ladang pertanian dan dari layanan penjara, yang dengan cepat menemukan bahwa tahanan hilang dari sel mereka dan enam orang melarikan diri," kata juru bicara polisi Eli Levy kepada Radio Kan Israel.
Menurut keterangan otoritas terkait, petugas gabungan polisi, tentara, dan agen dari badan keamanan internal Israel terlibat dalam pencarian.
Anjing pelacak juga dikerahkan dan pos pemeriksaan didirikan di area sekitar Penjara Gilboa.
Baca juga: Presiden Palestina Bertemu Menhan Israel, Biden Ingatkan Bennet Tentang Solusi Dua Negara
Baca juga: Satgas Khusus Covid-19 Israel Minta Pengadaan Vaksin Dosis Keempat untuk Warganya
Pihak militer mengatakan, pasukannya telah dikerahkan di Tepi Barat Palestina sebagai bagian dari operasi.
Menurut laporan media lokal, keenam buronan ini melarikan diri melalui terowongan dan diduga mendapat bantuan dari pihak luar.
Terowongan itu tampaknya digali dari bawah toilet di dalam sel, tempat para tahanan merangkak keluar dari fasilitas itu.
Salah satu tahanan yang kabur yakni Zakariye Zubeidi (46), mantan pemimpin Partai Fatah di Kota Jenin, Tepi Barat.
Kemudian lima lainnya merupakan anggota Jihad Islam Palestina yang dihukum seumur hidup karena terlibat serangan selama Intifada di awal tahun 2000an.
Tahanan lainnya diidentifikasi sebagai: Monadel Yacoub Nafe'at (26), Yaqoub Qassem, Yaqoub Mahmoud Qadri(49), Ayham Nayef Kamamji (35), dan Mahmoud Abdullah Ardah (46).
Ada empat orang yang dihukum seumur hidup.
Orang-orang ini diyakini menuju Jenin, tempat di mana Otoritas Palestina yang diakui secara internasional memiliki sedikit kendali.
Belakangan di wilayah itu terjadi bentrokan antara warga Palestina dengan pasukan Israel, beberapa merupakan anggota polisi Israel yang menyamar jadi warga Palestina.