Sayap Kiri dan Lagu Kebangsaan Kimigayo yang Pernah Disensor Pada Buku Pelajaran Jepang
Jepang juga pernah miskin, Komunis pun merajalela. Sayap kiri jadi sangat kuat sehingga seringkali mengganggu pemerintahan Jepang termasuk kelompok
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Jepang juga pernah miskin, Komunis pun merajalela. Sayap kiri jadi sangat kuat sehingga seringkali mengganggu pemerintahan Jepang termasuk kelompok komunis dan sosialis Jepang.
"Sayap kiri tersebut berkembang karena susahnya hidup di Jepang di masa lalu, kemudian masuk melalui organisasi tenaga kerja (rodo kumiai) yang sangat kiri, termasuk asosiasi (persatuan) guru nasional yang berkiblat ke sayap kiri, menentang habis-habisan lagu kebangsaan Kimigayo di masa lalu," ungkap sumber Tribunnews.com Rabu (8/9/2021).
Begitu fanatik sayap kiri kelompok guru Jepang di masa lalu, sehingga ada buku pelajaran resmi di sekolah-sekolah di Jepang yang memuat lagu Kimigayo, lalu oleh guru sekolah diblok, ditutupi kertas, disensor supaya tidak bisa dibaca para murid sekolah, tambahnya.
"Beberapa sekolah dengan guru fanatik tersebut tidak bisa menerima Kimigayo sebagai lagu kebangsaan, bahkan ada yang bunuh diri mempertahankan pendapatnya tersebut," tambahnya.
Seorang wakil kepala sekolah di Hiroshima tahun 1999 bunuh diri karena tetap bertahan tidak ingin Kimigayo dinyanyikan di sekolahnya.
Tentangan beberapa guru terhadap lagu kebangsaan Kimigayo menimbulkan banyak kasus, bisa dibaca di akhir berita ini.
Sejarah Lagu Kimigayo
Lagi Kimigayo berasal dari puisi waka pertama "Penyair tidak dikenal" dalam "Kokin Wakashu", kumpulan puisi waka pertama di awal abad ke-10.
Waka (和歌) adalah salah satu bentuk puisi Jepang yang sudah ada sejak zaman Asuka dan zaman Nara (akhir abad ke-6 hingga abad ke-8). Penyair waka disebut kajin (歌人).
Penulis lirik ini dikatakan sebagai lagu kebangsaan (de facto) tertua di dunia. Awalnya, lagu itu menyanyikan "Kehidupan Orang yang Terberkati". Kemudian berubah menjadi lagu untuk merayakan "Pemerintahan Kaisar" . Prototipenya adalah lagu yang memilih "Kimi ga Yo" sebagai lirik dalam "Horaiyama" oleh Satsuma Biwa pada tahun 1869 (Meiji 2).
Kini tercatat Komposer lagu Kimigayo adalah Hiromori Hayashi, Yoshiisa Oku.
Setelah itu, pada tahun 1880 (13 Meiji), melodi itu diaransemen ulang oleh Kementerian Musik Rumah Tangga Kekaisaran, dan diaransemen oleh guru musik Jerman Franz Eckert dalam harmoni Barat. Digunakan untuk upacara, dan pada tahun 1930 (Showa 5) menjadi lagu kebangsaan dan menjadi mapan.
Pada tanggal 13 Agustus 1999 (Heisei 11), secara resmi (secara hukum, de jure) ditetapkan sebagai lagu kebangsaan Jepang dalam "Act on National Flag and Anthem" . Ini adalah lagu kebangsaan terpendek di dunia.