Cerita Sejumlah Penyanyi Afghanistan yang Kabur dari Taliban, Takut Dieksekusi Bila Tidak Pergi
Penyanyi-penyanyi Afghanistan yang kabur ke Pakistan mengatakan mereka tidak punya pilihan selain melarikan diri ketika Taliban berkuasa
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Wahyu Gilang Putranto
"Kami dulu menyiarkan musik di radio dan TV kami, tetapi kami tidak lagi menyiarkannya setelah Taliban mengambil alih," kata Massood Sanjer kepada BBC.
Sanjer adalah direktur grup saluran Moby, yang termasuk bagian dari saluran Berita Tolo.
Stasiun musik grup 24 jam telah ditutup, kata Sanjer.
"Satu-satunya musik yang disiarkan saat ini di saluran hiburan kami adalah 'Naat', lagu kebangsaan Taliban," katanya.
Perjalanan Suram
Akhtar (bukan nama sebenarnya), penyanyi lain yang melarikan diri dari negara itu bersama lima keluarga teman dan kerabatnya, mengatakan kepada BBC bahwa mereka telah melakukan perjalanan suram yang berisiko.
Mereka membutuhkan waktu hampir lima hari untuk tiba di tempat seorang teman di Peshawar.
Selama perjalanan, dia takut pada putrinya yang berusia tujuh tahun, yang memiliki penyakit jantung.
"Sepanjang jalan saya tidak khawatir untuk hidup saya sendiri, saya khawatir tentang hidupnya," katanya.
Akhtar dan kelompok penyanyi serta musisi yang sedang berkembang yang berlindung di Pakistan berharap menemukan tempat tinggal baru di mana mereka dapat melakukan perdagangan dan hidup tanpa rasa takut, katanya.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)
Berita lainnya seputar Konflik di Afghanistan