PM Singapura Lee Hsien Loong Telah Terima Suntikan Vaksin Booster Covid-19
Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong telah menerima suntikan booster vaksin Covid-19 di Singapore General Hospital Jumat (17/9/2021) pagi
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Miftah
"Oleh karena itu, bukti saat ini tampaknya tidak menunjukkan perlunya tambahan dosis pada populasi umum, di mana kemanjuran terhadap penyakit parah tetap tinggi," tulis penelitian itu.
Negara-negara yang Tetap Berlakukan Dosis Ketiga/Booster
Namun demikian, peringatan suntikan booster dari WHO sebagian besar diabaikan.
Israel, Prancis, dan negara-negara Barat lainnya telah mulai memberikan atau setidaknya membuat rencana untuk suntikan booster.
Pada bulan Juli, Indonesia mulai memberikan suntikan booster kepada petugas kesehatan, menggunakan vaksin Moderna yang disumbangkan oleh AS melalui fasilitas COVAX WHO.
Hingga Minggu, 53% dari hampir 1,5 juta petugas kesehatan di Indonesia telah menerima dosis ketiga mereka.
Kamboja, di mana lebih dari 50% populasinya telah menerima dua dosis, mulai menawarkan dosis ketiga bulan lalu.
Thailand juga bermaksud untuk mulai memberikan booster pada bulan Oktober, terutama untuk orang-orang yang memiliki dua suntikan Sinovac antara bulan Maret dan Mei.
Korea Selatan juga mempertimbangkan suntikan ketiga dengan vaksin Pfizer atau Moderna bulan depan, dengan selang waktu enam bulan dari suntikan kedua.
Di China, suntikan booster masih dalam pertimbangan.
Tetapi pihak berwenang telah menempatkan petugas kontrol perbatasan dan perawatan kesehatan dalam kelompok berisiko tinggi yang dianggap sebagai kandidat utama untuk suntikan tambahan.
Di Malaysia, menteri kesehatan baru-baru ini mengatakan bahwa pemerintah ingin mengeksplorasi booster sehubungan dengan berkurangnya kekebalan setelah dua dosis, tetapi prioritas pertama adalah memvaksinasi yang belum.
Di Jepang, kepala panel ahli COVID-19 pemerintah mengatakan pengganti Perdana Menteri Yoshihide Suga harus segera mempertimbangkan booster.
India, sementara itu, sedang mempelajari masalah ini tetapi tetap tidak berkomitmen.
V. K. Paul, penasihat utama pemerintah India untuk COVID-19, mengatakan kepada wartawan awal bulan ini bahwa pertanyaan tentang apakah booster diperlukan masih "belum pasti" secara global.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)