Israel Melakukan Penangkapan Massal Warga Palestina Setelah Narapidana Kabur dari Penjara
Israel dilaporkan melakukan penangkapan massal warga Palestina menyusul peristiwa narapidana kabur dari penjara awal September
Editor: hasanah samhudi
TRIBUNNEWS.COM, RAMALLAH - Pasukan Israel telah menahan puluhan warga Palestina dalam beberapa hari terakhir menyusul penangkapan massal setelah narapidana melarikan diri dari penjara awal bulan ini.
Data dari Departemen Urusan Negosiasi Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) dan organisasi tahanan Palestina Addameer, lebih dari 100 warga Palestina telah ditangkap sejak enam tahanan Palestina melarikan diri dari penjara Gilboa di Israel utara pada 6 September.
“Kami telah mendokumentasikan rata-rata 14 penangkapan per hari di Tepi Barat yang diduduki sejak peristiwa narapidana itu melarikan diri,”ujar Milena Ansari dari Addameer kepada Al Jazeera.
“Ini tidak termasuk orang-orang Palestina yang ditangkap di Israel,” ujarnya.
Enam narapidana tersebut telah kembali ditahan setelah dua narapidana di antaranya menyerahkan diri kepada pasukan di kota Jenin pada hari Minggu (19/9/2021) pagi.
Baca juga: 6 Tahanan Palestina Berhasil Kabur dari Penjara Keamanan Tinggi Israel, Keluar Lewat Terowongan
Baca juga: Polisi Israel Tangkap Dua Tahanan dari Kelompok Jihad Islam Gaza yang Melarikan Diri
Dalam perburuannya terhadap narapidana yang kabur, pasukan Israel dilaporkan telah mengincar anggota keluarga pelarian di daerah Jenin.
Pasukan Israel menangkap dan menginterogasi mereka sebelum melepaskan beberapa di antaranya.
Penangkapan dan penggerebekan juga difokuskan di Ramallah, Hebron, Nablus, dan desa-desa sekitarnya.
Sejumlah anak Palestina juga termasuk di antara yang ditangkap.
Mustafa Amira yang berusia tiga belas tahun, dari kota Nilin dekat Ramallah, ditangkap oleh tentara Israel pekan lalu.
Baca juga: Pesawat Tempur Israel Membom Situs Pembuatan Senjata Hamas di Gaza, Balasan Serangan Balon Pembakar
Baca juga: Presiden Palestina Bertemu Menhan Israel, Biden Ingatkan Bennet Tentang Solusi Dua Negara
Saat itu dia berada di tanah desa dekat tembok pemisah yang dibangun oleh Israel untuk memisahkan daerah itu dari pemukiman.
Ayahnya, Khalil Amira mengatakan kepada Al Jazeera, bahwa Mustafa dan sepupunya Muhammad (15) ditangkap dan dipukuli oleh sekitar 10 tentara Israel.
Mereka ditahan semalam oleh polisi Israel tanpa diberi makanan atau air.
Foto Mustafa menunjukkan dia dengan mata bengkak dan memar dan luka di wajahnya.