POPULER Internasional: Kegelisahan Pangeran William-Kate Middleton | Penembakan di Kampus Rusia
Berita populer Internasional, di antaranya Pangeran William dan Kate Middleton dikabarkan gelisah melihat pemotretan Pangeran Harry dan Meghan Markle.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Miftah
TRIBUNNEWS.COM - Berita populer Tribunnews di kanal Internasional dapat disimak di sini.
Pangeran William dan Kate Middleton dikabarkan gelisah melihat pemotretan Pangeran Harry dan Meghan Markle untuk majalah TIME.
Sementara itu, Korea Utara mengejek rudal balistik yang diluncurkan Korea Selatan, menyebutnya kikuk atau belum sempurna.
Di Afghanistan, seorang wanita melahirkan di tengah keterbatasan. Bidan menyebutnya sebagai pengalaman terburuk.
Di Rusia, penembakan terjadi di sebuah universitas hingga mengakibatkan setidaknya 8 nyawa melayang.
Selengkapnya, ini berita populer Internasional dalam 24 jam terakhir.
1. Pangeran William dan Kate Middleton Dikabarkan Gelisah Lihat Foto Harry-Meghan di Majalah TIME 100
Hubungan Pangeran Harry-Meghan Markle dengan keluarga kerajaan Inggris lainnya dikabarkan masih tegang.
Dalam update terbaru, kegiatan Harry dan Meghan baru-baru ini membuat Pangeran William dan Kate Middleton stress.
Menurut penulis dan ahli kerajaan Duncan Larcombe, kegelisahan terbaru Pangeran William dan Kate Middleton yaitu seputar pemotretan Harry dan Meghan untuk majalah TIME 100, di mana salah satu foto diambil di rumah mereka di California.
"Kate dan William terseret ke dalam kontes popularitas transatlantik," kata Larcombe kepada Majalah OK! (per The Mirror).
"Mereka akan merasa cemas dengan sampul dan semua yang dilakukan Harry dan Meghan seperti yang selalu terlihat pada mereka."
"William dan Kate benar-benar khawatir tentang segala sesuatu yang keluar dari Amerika sehubungan dengan Harry dan Meghan, terutama memoar yang akan diluncurkan tahun depan."
"Mereka tidak punya kendali atas narasinya."
Baca juga: Pangeran Harry dan Meghan Markle Tolak Gelar Earl of Dumbarton untuk Putra Mereka
Baca juga: Pangeran William dan Kate Middleton Akan Tinggal Lebih Dekat dengan Ratu Elizabeth II
Namun, tidak semua ahli kerajaan berpikir Will dan Kate tertekan tentang apa yang dilakukan Harry dan Meghan.
Dalam sebuah wawancara baru dengan Us Weekly, pakar kerajaan dan co-creator True Royalty TV Nick Bullen memiliki pandangan berbeda.
Meskipun dia setuju bahwa hubungan antara Will dan Harry secara definitif masih "tidak baik," Bullen tidak berpikir bahwa Sussex hidup bebas di kepala keluarga Cambridge atau apa pun.
2. Korea Utara Ledek Rudal Balistik Korea Selatan, Dinilai Kikuk dan Belum Sempurna
Lembaga think tank militer Korea Utara menolak uji coba rudal balistik yang diluncurkan kapal selam (SLBM) Korea Selatan pada Senin (20/9/2021).
Hal itu lantaran rudal balistik Korea Selatan yang diuji dinilai masih "kikuk" atau belum sempurna.
Jang Chang Ha, kepala Akademi Ilmu Pertahanan Nasional, pusat pengembangan dan pengadaan senjata yang dikelola negara Korea Utara memperingatkan bahwa perkembangan uji coba rudal tersebut akan menyalakan kembali ketegangan di Semenanjung Korea.
Dikutip dari CNA, baik Korea Selatan maupun Korea Utara telah mengembangkan senjata yang semakin canggih di tengah upaya yang terhenti.
Hal itu dilakukan untuk meredakan ketegangan di semenanjung Korea.
Baca juga: Korea Utara uji coba rudal jarah jauh yang bisa menghantam Jepang, apa artinya bagi dunia?
Baca juga: Penampakan Rudal Baru Korea Utara, Melesat Berkecepatan 800 Kilometer per Jam
Jang Chang Ha mengatakan, foto-foto media terkait rudal Korea Selatan terbaru menunjukkan senjata Korea Selatan tidak berbentuk rudal balistik seperti yang diluncurkan SLBM.
Ia menambahkan, rudal itu tampaknya merupakan versi rudal balistik permukaan-ke-permukaan Hyunmoo Selatan dengan hulu ledak sebagian merupakan tiruan dari K-15 SLBM India.
Foto-foto tes menunjukkan bahwa Korea Selatan belum mencapai teknologi terbaik untuk peluncuran kapal selam, termasuk analisis aliran fluida yang rumit.
"Singkatnya, itu disebut pekerjaan yang kikuk," kata Jang.
"Jika itu memang SLBM, itu hanya akan berada dalam tahap bayi yang belum sempurna," pungkasnya.
3. Kisah Wanita Afghanistan Melahirkan di Tengah Keterbatasan, Bidan Sebut sebagai Pengalaman Terburuk
Cerita memilukan terjadi di tengah kondisi Afghanistan yang tidak menentu.
Seorang warga Afghanistan bernama Rabia terpaksa melahirkan anaknya dalam kondisi yang memprihatinkan.
Dirinya melahirkan di rumah sakit sekitar provinsi Nangrahar, Afghanistan.
Dikutip dari BBC, ia melahirkan dengan kondisi tanpa adanya makanan dan obat-obatan.
“Ini adalah kelahiran anak ketiga saya tetapi perasaanku begitu berbeda.”
Baca juga: Aturan Taliban, Pejabat Sebut Wanita Afghanistan Hanya Boleh Bekerja jadi Petugas Kebersihan Toilet
Baca juga: Pangeran Harry Ungkap Pesan Kakeknya Sebelum Dia Berangkat Dinas Militer di Afghanistan
“Begitu menyedihkan,” ungkapnya.
Keterbatasan itu juga dirasakan oleh bidan yang menangani Rabia, Abida.
Dia menceritakan bahwa suasana rumah sakit begitu panas karena suhu mencapai 43 derajat celcius.
Abida juga menambahkan bahwa penyebabnya adalah diputusnya aliran listrik dan tidak adanya bahan bakar untuk menyalakan generator.
Selain itu, penanganan yang dilakukannya juga hanya dibekali sebuah senter dari ponsel miliknya.
4. Seorang Mahasiswa Lepaskan Tembakan di Kampus Rusia, 8 Orang Tewas
Seorang mahasiswa melepaskan tembakan ke sebuah universitas di Kota Perm, Rusia pada Senin (20/9/2021).
Akibat penembakan tersebut telah menewaskan sedikitnya delapan orang, dan beberapa lainnya luka-luka.
Dikutip dari CNA, juru bicara universitas Natalia Pechishcheva mengatakan, pria bersenjata itu akhirnya tewas setelah melakukan penembakan di Perm State University, sekitar 1.300 km sebelah timur Moskow.
"Dia dilumpuhkan," katanya.
Rekaman dari tempat kejadian menunjukkan tubuhnya terjatuh dalam posisi tengkurap.
Baca juga: Para Peneliti di Kamboja Kumpulkan Sampel Kelelawar untuk Lacak Asal-Usul Covid-19
Baca juga: PM Spanyol Tunda Keberangkatan ke NY untuk Sidang Umum PBB, Pantau Lokasi Letusan Gunung Berapi
Sebelumnya, dalam sebuah rekaman media dari tempat kejadian menunjukkan siswa melompat dari jendela lantai pertama untuk melarikan diri dari gedung.
Kemudian mereka mendarat dengan keras di tanah sebelum berlari ke tempat yang aman.
Para siswa membangun barikade dari kursi untuk menghentikan penembak memasuki ruang kelas mereka.
Komite Investigasi menjelaskan pria bersenjata itu diidentifikasi sebagai salah satu mahasiswa di universitas.
"Ada sekitar 60 orang di dalam kelas. Kami menutup pintu dan membarikadenya dengan kursi," kata mahasiswa Semyon Karyakin kepada Reuters.
(Tribunnews.com)